Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Memberikan Kemerdekaan Belajar Bagi Siswanya

17 Februari 2022   00:05 Diperbarui: 23 Februari 2022   23:19 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum pendidikan di sekolah kembali berubah yang sebelumnya kurikulum prototip, kini muncul edisi baru dengan label kurikulum merdeka sebagaimana disampaikan Mendikbudristek beberapa waktu lalu.

Kurikulum merdeka diharafkan dapat memberikan kemerdekaan belajar bagi siswanya, konsep seperti ini bisa jadi akan membuat peserta didik lebih bergairah dalam belajar dan mengembangkan dirinya.

Kemunculan kurikulum merdeka di tengah-tengah insan pendidikan, menuntut sekolah, dinas pendidikan dan masyarakat untuk berfikir keras akan maksud dari pemberlakuan kurikulum baru ini.

Ya, menuntut untuk berfikir cermat agar tidak salah kaprah, artinya kurikulum merdeka yang dimaksudkan pa menteri dapat tersusun dengan rapih dan tepat sesuai dengan tujuan yang dimaksud dari kurikulum merdeka ini.

Pihak sekolah beserta dinas terkait harus menyusun dengan baik teknis kurikulum merdeka yang akan di sajikan kepada siswa-siswi di sekolahnya.

Tentunya, kami beranggapan bahwa kemunculan kurikulum baru ini sebagai kelanjutan dari kurikulum-kurikulum yang sebelumnya telah di berlakukan, untuk meningkatkan kualitas dari sistem pendidikan sekolah di negara kita.

Sepertinya Mas Nadiem, sangat berfikir keras dan terus melangkah untuk memajukan kurikulum di sekolah ibaratnya sedang berlari kencang dengan sekencang-kencangnya untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia.

Kami melihat dengan melalui kurikulum merdeka, seolah pendidikan di sekolah-sekolah di tuntut agar maju lebih cepat beberapa tahun kedepan, dan siswa pun di harafkan dapat lebih leluasa dan enjoy dalam menyelesaikan sekolahnya.

Kemerdekaan belajar, terlihat dari konsep kurikulum merdeka yang akan memberikan peluang lebih luas, lebih leluasa serta tidak berkutat pada sistem pendidikan yang terkesan kaku dan baku. 

Seolah kemunculannya telah membuyarkan kekakuan dari kurikulum nasional yang ada sebelumnya. Sehingga kurikulum pendidikan bisa lebih fleksibel dan terbuka dengan perkembangan dan kebutuhan global.

Apa keunggulannya?

Banyak, keunggulan yang disuguhkan oleh kurikulum merdeka yaitu dapat memberikan peluang dan kebebasan siswa dalam menyelesaikan sekolahnya, seperti siswa diberi kebebasan untuk memilih peminatan belajarnya.

Lantas, apakah ada kekurangannya?

Setiap kurikulum yang diberlakukan tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan, yang mana pada kurikulum merdeka ini di prediksi akan terjadinya ketimpangan di antara siswa.

Tentu, bagi siswa yang mampu berfikir lebih cerdas, tepat, akurat dan mampu mengikuti kurikulum merdeka dengan baik, bisa betul-betul lebih cepat sukses dengan sekolahnya.

Sedangkan untuk siswa yang kurang cerdas, keberadaan kurikulum merdeka bisa berakibat keterlambatannya dalam menyelesaikan sekolah, terkecuali adanya bimbingan dari guru yang membawahi siswa itu.

Semisal fungsi guru bimbingan dan konseling lebih ditingkatkan dalam mengarahkan siswa yang memang membutuhkan bimbingan khusus, agar mampu menyamakan diri kemampuannya dengan siswa lain.

Selanjutnya, wali kelas juga lebih di giatkan dalam memantau perkembangan belajar siswa-siswinya, menjadi orang tua yang baik di sekolah bagi siswa yang dibawah binaannya.

Sehingga keberhasilan belajar siswa melalui kurikulum merdeka dapat terjamin dengan adanya pengawalan ekstra dari pihak guru maupun sekolah yang bersangkutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun