Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalahkan Rasa Takut Saat Berceramah

2 November 2021   11:50 Diperbarui: 4 November 2021   16:27 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penceramah adalah seseorang yang tampil dihadapan umum, menyampaikan pembicaraan terkait topik yang dibahasnya pada waktu itu, dengan di hadiri banyak orang.

Apakah anda pernah tampil berceramah dihadapan umum, lantas apa yang dirasakan saat tampil itu?

Tentu, peranan rasa percaya diri saat tampil sangat berpengaruh dalam menghilangkan perasaan takut, minder dan tidak percaya diri ketika berceramah dihadapan orang banyak.

Jikalau anda ternyata salah satu dari mereka yang takut untuk berceramah dihadapan umum, sebenarnya bukanlah satu-satunya orang yang memiliki perasaan seperti itu.

Orang yang terbiasa tampil diatas panggung untuk memerankan peran, mereka pun pernah mengalami rasa takut itu. Namun dengan cepat rasa takutnya segera hilang ketika berada diatas panggung. Dia pun menjadi lancar saat berceramah sesuai dengan peranannya.

Munculnya rasa takut itu sebenarnya sangat bermanfaat, sebab dapat mendorong seseorang terhadap perasaan tanggungjawab di hadapan pendengarnya.

Oleh karena itu jika merasakan detak jantung yang bertambah cepat, dan timbul rasa bangga maka janganlah kaget maupun bersedih. Karena perihal tersebut memiliki arti bahwa kondisi anda sedang siap dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar sana.

Namun dengan syarat kesiapan psikologis berada dalam batas-batas yang normal, perihal itu akan membuat anda berfikir yang lebih cepat serta berbicara dengan lebih lantang dan elegant.

Para penceramah yang sudah handal dan profesional menegaskan bahwa mereka tidak dapat terbebas sama sekali dari perasaan takut saat berbicara di hadapan orang banyak.

Penceramah yang menyangka dirinya adalah orang yang tenang, malah akan dihantui oleh berbagai perasaan waswas, dengan begitu maka dirinya tidak bisa bebas berbicara dan sulit dalam mendapatkan inspirasi maupun ilham dalam bertutur kata.

Jika keadaannya seperti itu, muncullah rasa takut yang alami. Rasa takut terhadap kegagalan dan ketidak berhasilan. Rasa khawatir dengan cepat akan hilang ketika anda merasakan bahwa orang lain mendengarkan dengan kedua telinga, hatinya dan perasaan yang terbuka.

Sedangkan rasa takut yang berlebihan yang membuat anda gugup dan gagap dalam berbicara adalah perasaan khawatir yang harus disingkirkan dengan cepat untuk selamanya.

Kemunculan rasa takut yang pertama adalah lebih karena tidak terbiasa dalam melakukan hal itu, sedangkan sebab kedua adalah ketidaktahuan, keraguan-raguan, dan ketidakpercayaan diri sendiri terhadap sesuatu yang sedang dilakukan.

Akibatnya, anda akan berbicara dengan dipenuhi rasa gelisah, gugup dan ketakutan sehingga menjadi gagap dan tak lancar dalam berceramah.

Cara untuk mengalahkan gangguan bicara dan rasa takut dalam berceramah dihadapan umat manusia adalah dengan memperbanyak latihan serta praktek. Tidak lebih dari itu dan tak ada yang lebih manjur dari hal tersebut.

Yang kita perlukan adalah latihan demi latihan yang terus dilakukan. Pada kenyataannya, ada banyak orang yang mampu melewati rintangan dengan latihan dan praktik berceramah di hadapan teman-teman atau keluarganya.

Setelah itu, berceramah di hadapan orang lain akan membahagiakan mereka. Padahal sebelumnya, hal itu menjadi sumber kepedihan dan derita. Slogan yang tepat bagi semua orang yang naik pentas untuk berceramah di muka umum adalah Tinggalkan rasa takut itu dibelakang panggung!

Benar saja, rasa takut di hadapan orang lain dapat mengubah seseorang dari berani dan gagah menjadi sosok penakut dan lemah. Jika diibaratkan "rasa takut itu seperti ular yang melilit seseorang hingga membunuhnya, ular melilit dirinya dari mulai ujung kaki hingga ujung kepalanya, maka terasa lumpuh dan tak berdaya".

Oleh karena itu, dia memutuskan untuk membebaskan dirinya dari cengkeraman dan lilitan ular tersebut dan dari rasa takut yang menyelimutinya. 

Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melupakan penonton yang ada di depannya, yang mesti di ingat pula adalah bahwa dia harus berhasil menguasai dirinya dan mengucapkan kata-kata dengan baik dan menarik, melalui tindakannya itu maka akan menjadi orang yang dikagumi oleh pendengarnya.

Suatu ketika ada seorang pemikir dan sastrawan yang mendapatkan penghargaan tertinggi dibidangnya, dia gagap ketika mengucapkan kata-kata disaat menerima salah satu penghargaannya. 

Kemudian dia menyatukan kekuatan perasaannya, yang selanjutnya dirinya mengatakan bahwa akal manusia adalah sesuatu yang hebat dan luar biasa. Akal tersebut mulai bekerja seketika saat orang itu lahir dan tak pernah berhenti sama sekali terkecuali ketika berdiri untuk berceramah di hadapan masa yang begitu banyak.

Sebenarnya tindakan itu mengikuti perasaan yang ada, namun kedua hal itu secara hakikat datang berurutan dan saling melengkapi. Maka dengan menundukan tindakan kepada aturan yang dikuasai oleh kemauan secara langsung akan dapat mengatur perasaan yang dikuasai oleh kehendak itu.

Ketika menerapkan hal itu pada "penyakit malu" dalam berceramah dihadapan orang lain, kita perlu mengungkapkan rasa berani untuk mengalahkan rasa takut tersebut.

Bertindaklah dengan sikap seakan-akan  memiliki keberanian yang hebat. Gunakanlah kehendak seluruhnya untuk tujuan ini, niscaya rasa takut yang ada dalam diri akan segera tergantikan oleh rasa percaya diri yang dihasilkan oleh keberanian itu.

Bersiap-siaplah saat dituntut untuk berceramah, karena jika tidak siap maka keberanian yang ada sama sekali tidak akan menolong dalam menguasai seni berceramah di hadapan orang lain.

Saat anda mengetahui dengan pasti yang ingin disampaikan, maka katakanlah. Ambilah nafas dalam-dalam dan penuhi paru-paru dengan udara sebelum anda menghadapi orang banyak.

Jangan heran jika anda mengetahui bahwa oksigen yang dihirup dalam paru-paru akan membantu menumbuhkan keberanian, menguatkan anda, dan menghilangkan banyak sekali rasa takut.

Setelah itu, anda harus melihat para pendengar, berceramahlah dengan penuh rasa percaya diri kepada mereka dengan cara seakan-akan anda telah memberikan mereka pinjaman uang dan saat itu akan menagihnya.

Sesuatu yang alami jika manusia pada saat pertama kali tampil berceramah menghadapi orang banyak akan merasa gugup dan takut, namun perasaan gugup itu akan diikuti pula oleh rasa berani.

Orang yang cerdas, tentunya mereka yang berani ketika rasa takut itu datang. Maka dalam beberapa waktu kemudian keberaniannya itu akan menjadi hakikat bagi dirinya, walaupun sebelumnya dia hanya berpura-pura berani.

Dengan demikian, latihan berceramah di hadapan umat manusia akan membuat seseorang menjadi lebih berani seiring waktu. Keberanian itu akan tercetak dalam dirinya, sehingga menjadi bagian dari kepribadiannya.

Mengalahkan rasa takut dalam menghadapi orang banyak mempunyai pengaruh yang besar terhadap seluruh segi keghidupan manusia.

Perasaan akan memperbaiki kondisi diri seseorang dan menguatkan kepercayaan diri sendiri serta dapat mempengaruhi orang lain. Selain itu, dirinya bisa memiliki sifat-sifat yang lebih baik dan menjadi penuh perhatian terhadap urusan-urusan kehidupan.

Maka, bebaskanlah diri dari rasa takut dihadapan orang banyak yang tidak menutup kemungkinan diciptakan oleh diri sendiri. Gantikan perasan takut oleh pikiran bahwa anda akan mudah melakukan ceramah dihadapan orang lain tentang sesuatu yang ingin mereka dengarkan.

Mereka akan terlihat senang penuh simpatik jika berhasil mengungkapkan segala sesuatunya dengan seni berceramah secara baik, anda akan mendapatkan bahwa mereka benar-benar seperti yang terpikirkan.

Jangan hindarkan diri anda untuk berhubungan dengan mereka, perhatikan perasaan dan keinginan ketika hubungan antara penceramah bersama mereka dan mereka akan memperhatikan anda, saat itu rasa takut akan hilang dalam diri untuk selamanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun