Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suara Ketukan Pintu di Tengah Malam

28 Oktober 2021   17:31 Diperbarui: 28 Oktober 2021   20:48 4606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.merdeka.com

Kisah mistis, tak lekang waktu meskipun jaman sudah sangat modern dan canggih, akan tetapi tidak sedikit orang  yang pernah megalami secara langsung berhadapan dengan kejadian unik dan mistis dalam celah-celah bagian perjalanan hidupnya.

Kadang kisah mistis ini terjadi diluar dugaan, entah saat sendirian dirumah, dalam perjalanan, maupun saat mengikuti kegiatan tertentu semisal camping di hutan, bertadabur alam ke laut dan kegiatan lainnya.

Kamipun pernah suatu ketika mengalaminya, waktu itu terjadi pada hari kamis malam jum'at. Saat sendirian di rumah, orang tua sedang ke luar kota dan menginap berhari-hari dikota yang sedang dikunjunginya.

Saudara pun sedang ada kegiatan bersama teman-temannya, entah kemana yang pasti kami ditinggal begitu saja dirumah sendirian tanpa ada yang menemaninya.

Pada malam itu, jam dingding menunjukan pukul 21.00, saat menonton acara film di televisi terasa kantuk sudah mulai menghampiri, kamipun lantas memutuskan untuk berhenti menonton dan mematikan televisinya.

Suasana heuning malampun sangat terasa begitu sepi, sekali-kali terdengar suara kendaraan yang lewat di depan halaman rumah, karena memang dengan jalan raya hanya dibatasi pagar rumah yang sejak sore tadi sudah dikunci rapat-rapat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Meskipun rasa kantuk sudah tak tertahankan tidaklah langsung tidur, akan tetapi memastikan dulu semua pintu rumah terkunci dengan baik.

Saat akan memasuki kamar tidur karena rasa kantuk sudah tak tertahankan, terdengar diatas atap rumah suara "paralak!", kami tertegun sambil memperhatikan dari mana datangnya suara itu.

"Ah mungkin itu suara dedaunan yang jatuh ke genting di langit-langit rumah, tapi...kok kesan suaranya mirip ada yang melempar tanah kering yang sengaja ditaburkan keatas genteng atap rumah!

Kami saat itu membiarkannya dan langsung masuk saja ke kamar tempat tidur sambil menutup semua bagian tubuh dengan selimut. Akan tetapi suara yang menabur tanah ke atap rumah itu masih juga terdengar, dihitung-hitung sampai ada 3 kalinya.

Karena rasa kantuk itu sudah tak tertahankan, lanjut saja kami tidur dan mengabaikan suara gemerisik yang terdengar seperti menaburkan tanah kering ke atap rumah meskipun suaranya sangat jelas sekali, tak dihiraukan.

Kami tertidur pulas sekali dan tak ingat apa-apa lagi. Akan tetapi, kembali terbangun! karena mendengar suara orang mengetuk pintu depan rumah sangat keras sekali.

Saat terbangun, terlihat jam di dingding menunjukan waktu jam 12.00 malam. Sedikit kesal kami bicara sendiri "siapa yang ketuk pintu begitu keras tengah malam begini? ah mungkin si ayah atau si kakak pulang! Huuh mengganggu orang tidur saja".

Saat itu, kami terduduk di pinggir ranjang sambil mengumpulkan dahulu "lelembutan" yang belum terkumpul penuh. Suara ketukan pintu sesi kedua terdengar sangat jelas terdengar di telinga "Tok, Tok, Tok...!" sampai ketiga kalinya.

Agak kesal juga dengan suara Ketukan Pintu di Tengah Malam itu, karena ketukannya begitu keras dan membuat kaget saja. Sambil sedikit agak kesal, kamipun beranjak dari kamar langsung menghampiri pintu depan rumah arah datangnya suara ketuk-ketuk pintu itu.

Membuka kunci pintu dan langsung pintunya dibuka lebar-lebar, saat pintu terbuka ternyata tidak ada siapa-siapa. Semilir angin dingin, pepohonan bergerak-gerak diterpa angin malam dan suasana heuning terasa ditengah kegelapan malam yang hanya bercahayakan remang-remang.

Kami, terheran-heran waktu itu, dalam hati bergumam "kok ga ada orang sama sekali? lantas tadi yang ketuk-ketuk pintu itu siapa?".

Sambil terheran-heran, berjalan menghampiri pintu pagar sambil mengecek kunci pagar yang masih terkunci rapat, lagian pagar yang mengelilingi rumah itu cukup tinggi dan tak mungkin dapat dilewati begitu saja.

Kami periksa semua halaman dan taman sekitar depan rumah, sambil melihat-lihat situasi maupun keadaan disekitarnya barangkali ada aktivitas atau orang lain.

Akan tetapi tak satupun orang yang ada disekitar rumah, jalanpun sepi tak ada kendaraan lewat karena memang bukan jalan utama dan letak rumah bukanlah di kota yang penuh hiruk pikuk dengan kegiatannya sampai malam.

Setelah yakin tidak ada orang dan tak ada aktivitas mencurigakan, kamipun kembali masuk kedalam rumah sambil meyakini bahwa itu hanyalah gangguan mistis dari makhluk astral yang tak terlihat.

Setelah kembali mengunci pintu rumah, lantas menuju kamar mandi untuk sekedar mengambil wudhu. Yah, selaku muslim, kami meyakini adanya makhluk gaib disekitar kehidupan manusia.

Lalu mengambil alat shalat dan melakukan shalat hajat, setelahnya dilanjut berdo'a memohon perlindungan dari gangguan dan adanya makhluk tak kasat mata pada Allah SWT.

Setelahnya, lantas ke kamar untuk melanjutkan tidur karena masih tengah malam, sambil membaca beberapa surat-surat pendek dalam Al-Qur'an seperti Surat Al-Falak 7X, Surat An-Nash 7X, surat Al-Ikhlas 7X dan ayat Qursy 7X.

Sehabis membacanya lantas ditiupkan ke kedua telapak tangan dan diusapkan ke sekujur tubuh. Yang selanjutnya tidur..., alhamdulillah tidak ada gangguan sama sekali sampai terbangun kembali di pagi hari yang sejuk dan segar.

Kisah Mistis dimalam itu, menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan meskipun kejadiannya sudah berpuluh-puluh tahun kebelakang saat masih duduk di bangku SMA, akan tetapi kejadian tersebut masih teringat dan tak bisa terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun