Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suara Ketukan Pintu di Tengah Malam

28 Oktober 2021   17:31 Diperbarui: 28 Oktober 2021   20:48 4606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.merdeka.com

Karena rasa kantuk itu sudah tak tertahankan, lanjut saja kami tidur dan mengabaikan suara gemerisik yang terdengar seperti menaburkan tanah kering ke atap rumah meskipun suaranya sangat jelas sekali, tak dihiraukan.

Kami tertidur pulas sekali dan tak ingat apa-apa lagi. Akan tetapi, kembali terbangun! karena mendengar suara orang mengetuk pintu depan rumah sangat keras sekali.

Saat terbangun, terlihat jam di dingding menunjukan waktu jam 12.00 malam. Sedikit kesal kami bicara sendiri "siapa yang ketuk pintu begitu keras tengah malam begini? ah mungkin si ayah atau si kakak pulang! Huuh mengganggu orang tidur saja".

Saat itu, kami terduduk di pinggir ranjang sambil mengumpulkan dahulu "lelembutan" yang belum terkumpul penuh. Suara ketukan pintu sesi kedua terdengar sangat jelas terdengar di telinga "Tok, Tok, Tok...!" sampai ketiga kalinya.

Agak kesal juga dengan suara Ketukan Pintu di Tengah Malam itu, karena ketukannya begitu keras dan membuat kaget saja. Sambil sedikit agak kesal, kamipun beranjak dari kamar langsung menghampiri pintu depan rumah arah datangnya suara ketuk-ketuk pintu itu.

Membuka kunci pintu dan langsung pintunya dibuka lebar-lebar, saat pintu terbuka ternyata tidak ada siapa-siapa. Semilir angin dingin, pepohonan bergerak-gerak diterpa angin malam dan suasana heuning terasa ditengah kegelapan malam yang hanya bercahayakan remang-remang.

Kami, terheran-heran waktu itu, dalam hati bergumam "kok ga ada orang sama sekali? lantas tadi yang ketuk-ketuk pintu itu siapa?".

Sambil terheran-heran, berjalan menghampiri pintu pagar sambil mengecek kunci pagar yang masih terkunci rapat, lagian pagar yang mengelilingi rumah itu cukup tinggi dan tak mungkin dapat dilewati begitu saja.

Kami periksa semua halaman dan taman sekitar depan rumah, sambil melihat-lihat situasi maupun keadaan disekitarnya barangkali ada aktivitas atau orang lain.

Akan tetapi tak satupun orang yang ada disekitar rumah, jalanpun sepi tak ada kendaraan lewat karena memang bukan jalan utama dan letak rumah bukanlah di kota yang penuh hiruk pikuk dengan kegiatannya sampai malam.

Setelah yakin tidak ada orang dan tak ada aktivitas mencurigakan, kamipun kembali masuk kedalam rumah sambil meyakini bahwa itu hanyalah gangguan mistis dari makhluk astral yang tak terlihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun