Setiap orang dituntut untuk mampu hidup secara sosial, bersosialisasi dengan kehidupan nyata baik pada lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, tempat bekerja, maupun tempat-tempat kehidupan sosial lainnya.
Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang harus senantiasa berinteraksi bersama orang lain dalam rangka mempertahankan hidupnya.Â
Senantiasa berikhtiar, berkarir, berusaha, dan keinginan untuk hidup tenang, rasa tentram maupun keinginan menunjukan eksistensi dirinya yang sejati.
Kadangkala menjalani interaksi kehidupan sosial itu tidak selamanya berjalan dengan mulus, seringkali timbul permasalahan yang kadang tidak terduga dan diluar keinginannya.
Mungkin saja disebabkan oleh adanya ketimpangan sosial, perbedaan karakter, perbedaan kebiasaan setiap masing-masing individu atau adanya kesalahan ucap yang disampaikan maupun perbuatan yang telah dilakukan seseorang.
Kesalahan yang dilakukan seseorang kadang-kadang tidak sedikit yang melampaui batas kewajaran, melanggar tata krama, adat maupun budaya.Â
Seringkali kejadian itu, mengganggu keselarasan sosial sehingga apabila tidak segera dibenahi justru malah menimbulkan kerugian yang besar bukan hanya menimpa dirinya sendiri akan tetapi berpengaruh terhadap orang yang berada disekitarnya.
Maka diperlukan pengetahuan berupa cara untuk penyelesaiannya, selain keberanian dalam memperbaikinya kita pun semestinya memiliki kemampuan menyadarkan orang lain. Agar tidak terlena, lupa dan nyaman dengan kesalahannya itu.Â
Namun pada kenyataannya masih banyak orang yang merasa bingung cara menasehatinya dan memperbaikinya itu harus bagaimana?
Nah, pada kesempatan ini kami memberanikan diri untuk memberikan tips (cara) agar mampu menasehati orang lain dengan baik dan dapat diterima oleh orang lain.
Tips menasehati orang lain dapat kita gunakan ketika ada orang lain yang memang perlu untuk dinasehati, inilah cara yang dapat anda lakukan saat melaksanakan aksinya :
1. Niatkan bahwa nasehat yang akan diberikan merupakan bentuk kasih sayang, kewajiban dan tanggungjawab, karena memang anda dalam posisi yang tepat untuk memperbaikinya kearah yang lebih baik.
2. Carilah waktu yang tepat atau moment yang baik, dimana kondisi orang yang akan dinasehati dalam keadaan tenang begitupun kondisi maupun situasi yang ada pada diri kita maupun sekitarnya.
3. Ajaklah orang yang akan dinasehati ke tempat yang cocok, tenang dan nyaman, yang ada hanyalah anda dan orang yang akan dinasehati saja.
4. Nasehat disampaikan dengan kata-kata yang baik, lembut dan penuh kasih sayang sehingga jiwa orang yang kita nasehati tergerak untuk menerimanya secara tulus dan ikhlash.
5. Kritikan yang disampaikan berikut nasehatnya terfokus pada ucapan dan perbuatannya, jangan sekali-kali mengkritisi pribadinya.
6. Berikan kiat-kiat yang dapat memperbaiki arah sekaligus dapat membetulkan posisi yang memang terlihat nampak salah yang telah menjadi biang masalahnya itu.
7. Jangan pernah menyampaikan nasehat dalam bentuk perintah, menghardik maupun menyalahkan dengan kasar, karena hal seperti itu dapat melukai hatinya dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang sedang dinasehati.
8. Jika orang yang kita nasehati, telah melakukan kesalahan yang kedua kalinya maka kita dapat memperlihatkan kesalahan sebelumnya dengan jelas sehingga timbul rasa malu pada orang yang dinasehati itu.
9. Nasehat hendaknya diakhiri dengan cara maupun kata-kata yang terdengar menyenangkan bagi orang lain.
Tips seperti ini dapat kita praktekan kepada orang lain yang akan diberikan pengarahan agar memperbaiki perilaku dan atau ucapannya.Â
Dengan catatan dilakukan tidak dihadapan umum, karena menasehati seseorang dengan tujuan memperbaiki yang dilakukan dihadapan orang lain dinilai sebagai "aib" dan "celaan" bagi penerimanya.
Sepantasnya sebuah nasehat dapat diberikan disaat yang tepat, tidak dihadapan orang lain, dan senantiasa menjaga tata krama serta etika sopan santun, sehingga tujuan yang diharafkan dapat tercapai secara maksimal, baik dan penuh kekeluargaan.
Itulah tips yang dapat dilakukan ketika kita ingin menasehati orang lain, agar dapat diterima dengan baik oleh orang yang dinasehati.
Tentunya dengan harapan tidak menimbulkan masalah maupun pertengkaran dikemudian hari, setelah nasehatnya itu disampaikan kepada yang bersangkutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H