1. Niatkan bahwa nasehat yang akan diberikan merupakan bentuk kasih sayang, kewajiban dan tanggungjawab, karena memang anda dalam posisi yang tepat untuk memperbaikinya kearah yang lebih baik.
2. Carilah waktu yang tepat atau moment yang baik, dimana kondisi orang yang akan dinasehati dalam keadaan tenang begitupun kondisi maupun situasi yang ada pada diri kita maupun sekitarnya.
3. Ajaklah orang yang akan dinasehati ke tempat yang cocok, tenang dan nyaman, yang ada hanyalah anda dan orang yang akan dinasehati saja.
4. Nasehat disampaikan dengan kata-kata yang baik, lembut dan penuh kasih sayang sehingga jiwa orang yang kita nasehati tergerak untuk menerimanya secara tulus dan ikhlash.
5. Kritikan yang disampaikan berikut nasehatnya terfokus pada ucapan dan perbuatannya, jangan sekali-kali mengkritisi pribadinya.
6. Berikan kiat-kiat yang dapat memperbaiki arah sekaligus dapat membetulkan posisi yang memang terlihat nampak salah yang telah menjadi biang masalahnya itu.
7. Jangan pernah menyampaikan nasehat dalam bentuk perintah, menghardik maupun menyalahkan dengan kasar, karena hal seperti itu dapat melukai hatinya dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang sedang dinasehati.
8. Jika orang yang kita nasehati, telah melakukan kesalahan yang kedua kalinya maka kita dapat memperlihatkan kesalahan sebelumnya dengan jelas sehingga timbul rasa malu pada orang yang dinasehati itu.
9. Nasehat hendaknya diakhiri dengan cara maupun kata-kata yang terdengar menyenangkan bagi orang lain.
Tips seperti ini dapat kita praktekan kepada orang lain yang akan diberikan pengarahan agar memperbaiki perilaku dan atau ucapannya.Â
Dengan catatan dilakukan tidak dihadapan umum, karena menasehati seseorang dengan tujuan memperbaiki yang dilakukan dihadapan orang lain dinilai sebagai "aib" dan "celaan" bagi penerimanya.