Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumiku yang Indah Janganlah Kau Hancurkan

6 Desember 2020   21:48 Diperbarui: 6 Desember 2020   21:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi ku yang indah hamparan dari ilahi, aku bersyukur dan tak akan menyia-nyiakan anugerahmu

Tapi... apalah yang terjadi, janjiku tidaklah sama dengan mereka

Ku inginkan bumi ini semakin elok nan indah

Akan tetapi, keinginanku berbeda dengan keinginan mereka

Mereka hancurkan bumi ini dengan pertikaian, entah mana yang benar! 

Yang jelas mereka telah goncangkan ketenangan bumi ini

Hanyalah engkau yang tahu...

Kupandangi mereka, sama-sama mengakui-Mu

Ku telusuri pikirannya, inilah yang berbeda sehingga mereka saling cerca dan saling bunuh... untuk memeluk tujuannya

Yang satu merasa benar karena telah membela hak dan kehormatannya 

Yang satu lagi merasa benar karena merasa telah duduk diatas ajaran-Mu 

Mereka sama-sama makhluk ciptaan-Mu 

Mereka sama-sama memeluk agama yang diridho'i-Mu 

Mereka sama-sama menjaga hak dan kehormatannya 

Mereka sama-sama memiliki tujuan dan keinginan 

Mereka sama-sama ingin menang

Dan mereka sama-sama mengejar cita-citanya 

Hanya satu yang berbeda, yaitu kedudukannya

Aku sedih, karena mereka sama-sama hamba-Mu 

Aku takut! bumi ini hancur hanya karena perselisihannya, karena egoisme dirinya, karena arogansinya dan karena ambisi serta ketamakan dirinya

Sadarkanlah mereka wahai tuhanku...!

Bukankah sesama saudara mesti saling kasih sayang setulus hati?

Bukankah bersama saudara harus saling membantu dalam kebaikan?

Berhentilah dan sadarlah, bumi ini bukan milikmu... tetapi ciptaan ilahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun