Bumi ku yang indah hamparan dari ilahi, aku bersyukur dan tak akan menyia-nyiakan anugerahmu
Tapi... apalah yang terjadi, janjiku tidaklah sama dengan mereka
Ku inginkan bumi ini semakin elok nan indah
Akan tetapi, keinginanku berbeda dengan keinginan mereka
Mereka hancurkan bumi ini dengan pertikaian, entah mana yang benar!Â
Yang jelas mereka telah goncangkan ketenangan bumi ini
Hanyalah engkau yang tahu...
Kupandangi mereka, sama-sama mengakui-Mu
Ku telusuri pikirannya, inilah yang berbeda sehingga mereka saling cerca dan saling bunuh... untuk memeluk tujuannya
Yang satu merasa benar karena telah membela hak dan kehormatannyaÂ
Yang satu lagi merasa benar karena merasa telah duduk diatas ajaran-MuÂ
Mereka sama-sama makhluk ciptaan-MuÂ
Mereka sama-sama memeluk agama yang diridho'i-MuÂ
Mereka sama-sama menjaga hak dan kehormatannyaÂ
Mereka sama-sama memiliki tujuan dan keinginanÂ
Mereka sama-sama ingin menang
Dan mereka sama-sama mengejar cita-citanyaÂ
Hanya satu yang berbeda, yaitu kedudukannya
Aku sedih, karena mereka sama-sama hamba-MuÂ
Aku takut! bumi ini hancur hanya karena perselisihannya, karena egoisme dirinya, karena arogansinya dan karena ambisi serta ketamakan dirinya
Sadarkanlah mereka wahai tuhanku...!
Bukankah sesama saudara mesti saling kasih sayang setulus hati?
Bukankah bersama saudara harus saling membantu dalam kebaikan?
Berhentilah dan sadarlah, bumi ini bukan milikmu... tetapi ciptaan ilahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H