Kecukupan konsumsi pangan yang berkelanjutan dalam rumah tangga, dapat mencegah terjadinya masalah ketidakcukupan asupan gizi dalam keluarga. Persyaratan kecukupan keberlanjutan konsumsi pangan dapat tercapai bila ada kemudahan mengakses secara fisik dan ekonomi terhadap pangan. Hal ini tercermin dari jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Asupan gizi optimal dapat ditunjukkan oleh kemampuan rumah tangga memperoleh pangan dan menggambarkan tingkat kecukupan pangan dalam rumah tangga. Perkembangan tingkat konsumsi pangan tersebut secara implisit juga direfleksikan melalui tingkat pendapatan atau daya beli masyarakat terhadap pangan.
Akses terhadap pangan di tingkat daerah, dapat dilakukan dengan beberapa cara. Diantaranya, menyediakan bahan pangan pokok lokal, menjamin ke-tersediaan pangan wilayah, manajemen stok pangan dan stabilitasi harga pangan, pada tingkat masyarakat membentuk kelembagaan pangan.
Kegiatan-kegiatan pelaksanaan lumbung desa, diharapkan didukung oleh peran serta aktif dari masyarakat desa itu sendiri, dengan bantuan pemerintah sesuai dengan perkem-bangan situasi dan kondisi setempat.
Sistem lumbung desa ini dapat berperan sebagai ujung mata rantai dan juga wadah lokal bagi program-program bantuan sosial pemerintah, padat karya, intensifikasi usaha tani, dan PKK.
Cara cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia terkhusus di daerah miskin
- Pemerintah daerah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakatnya.
- Pemberian kompensasi yang sesuai kompetensi, kinerja kerja dan tingkat kemahalan di daerahnya.
- Penyaluran bantuan yang tepat sasaran
- Tidak melakukan penyalahgunaan dana (korupsi)
Selain itu, pengentasan kemiskinan terutama di daerah miskin ekstrim adalah dengan  upaya peningkatan ketahanan pangan dapat ditempuh mulai dari tingkat ketersediaan pangan, yaitu dengan memberdayakan petani/nelayan baik sebagai produsen maupun konsumen
Upaya dilakukan melalui subsidi input, peningkatan infrastruktur, pencetakan lahan sawah baru, bantuan kapal penangkap ikan, perbaikan sistem dan sumber daya penyuluh/pendamping, kerja sama dengan perguruan tinggi dalam menghasilkan inovasi, dan menghidupkan kembali lumbung pangan di setiap rumah tangga.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat dimana pun kita berada, harus bekerja sama dengan pemerintah daerahnya dalam mengatasi kemiskinan yang ada di wilayahnya untuk kepentingan  bersama agar masyarakat di setiap wilayah khsususnya dan Indonesia pada umumnya mengalami perubahan kearah yang lebih baik, sejahtera dan mampu bersaing dengan negara negara lainnya.
Sebagai penutup, penulis kutip puisi suara dari desa (Atris Pattiasina) "Dengarlah suara rakyat kecil, jangan buta karena angka, Jangan tuli akan jeritan, jangan serakah karena kepentingan. Kepada tuan dan puan, kembalikan hak kami !!! Bagi pembangunan yang merata. Pulihkan ekonomi Indonesia lewat desa yang tertinggal..."
Selamat membaca..!
Â
Disadur dari berbagai sumber.
Â
Penulis adalah :
Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya PapuaÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H