Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kemiskinan di Daerah, Problematika dan Solusinya (part 3)

4 Mei 2024   20:35 Diperbarui: 4 Mei 2024   20:43 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hal tersebut penting, karena keluarga merupakan awal dari kehidupan bagi anak dan anggota keluarga yang lain, terutama dalam hal pemenuhan pangan, gizi, Pendidikan dan kesehatan.

Oleh karena itu, rumah tangga dikatakan tahan pangan jika dalam jangka waktu tertentu memiliki makanan yang cukup untuk anggotanya dalam seluruh periode. Kalau tidak, rumah tangga itu tidak aman pangan.

Kebalikan  dari ketahanan pangan adalah rawan pangan. Kerawanan pangan terjadi manakala rumah tangga mengalami ketidakcukupan pangan untuk memenuhi standar kebutuhan bagi pertumbuhan dan kesehatan para anggota keluarganya. Salah satu golongan masyarakat yang rawan pangan adalah rumah tangga miskin.

Rumah tangga miskin dapat diidentifikasi dengan penerapan ukuran insiden kemiskinan pada tingkat individu. Penentuan Penentuan garis kemiskinan menurut konsep Sayogyo untuk kota adalah berdasarkan rata-rata kebutuhan kalori dan protein untuk orang Indonesia. Berdasarkan saran dari WHO, yaitu 1.900 kalori dan 40 gram protein per kapita per hari.

Menurut garis kemiskinan Sayogyo :

1) Rumah tangga miskin adalah rumah tangga dengan pengeluaran setara beras kurang dari 320 kg per kapita per tahun
2) Rumah tangga sangat miskin adalah rumah tangga dengan pengeluaran setara beras kurang dari 240 kg per kapita per tahun.
Kemiskinan akan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan, karena rumah tangga miskin tidak mampu menyediakan pangan dalam jumlah yang cukup, aman dan bergizi baik dengan memproduksi sendiri maupun membeli. Merekal yang masuk kategori miskin berdasarkan data BPS adalah yang pengeluarannya dibawa Rp. 460.000 per orang atau Rp. 2,2 juta per keluarga per bulan.

Solusi Mengatasi Masalah

Upaya memberantas kemiskinan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak lama. Namun, sampai saat ini bangsa Indonesia masih termasuk kategori negara miskin. Kemiskinan akan berdampak pada ketahanan pangan rumah tangga. Ketidakmampuan rumah tangga membeli bahan makanan yang sehat dan layak, akan menyebabkan anggota keluarga terutama anak usia balita tidak terpenuhi asupan gizinya, yang pada akhirnya menimbulkan penyakit kurang gizi hingga gizi buruk.

Strategi ketahanan pangan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di antaranya :

a) Pembangunan Sektor Pertanian.
b) Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan, karena sektor tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masyarakat di pedesaan, berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin.
c) Pembangunan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ke-sejahteraan masyarakat secara umum. Maka dari itu, peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langkah yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah.

Bila dikaitkan pada sektor pertanian, akan lebih berkembang jika kebijakan pemerintah bisa menitik-beratkan pada transfer sumber daya dari pertanian ke industri melalui mekanisme pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun