Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kemiskinan di Daerah, Problematika dan Solusinya (Part 1)

2 Mei 2024   06:40 Diperbarui: 3 Mei 2024   04:26 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Kita juga tidak bisa melupakan bagaimana ketiga hal tersebut, yaitu TBC, HIV/AIDS dan malnutrisi, secara dinamis saling terkait satu sama lain dan dengan penguasanya, yaitu kemiskinan itu sendiri.  Dimensi sosial dari kemiskinan tidak dapat diabaikan.

     Tidak ada fenomena sosial yang serangannya terhadap hak asasi manusia sekomprehensif kemiskinan. Kemiskinan mengikis atau meniadakan hak-hak ekonomi dan sosial seperti hak atas kesehatan, perumahan yang layak, pangan dan air bersih, serta hak atas pendidikan.

     Fenomena penyakit sosial pada masyarakat seperti kecandunan alkoholi, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, gangguan mental kronis, sosiopati, pengemis, kekerasan dalam keluarga dan lingkungan sekitar, pekerja anak, kekerasan fisik dan penelantaran terhadap perempuan (terutama anak perempuan), seks komersial, dapat berdampak pada semua lapisan masyarakat. , meninggalkan jejak kehancuran terbesar di kalangan masyarakat miskin.

     Tulisan ini  akan penulis lanjutkan pada bagian ke-2 tentang paparkan pengaruh kemiskinan terhadap masalah gizi buruk di masyarakat...

Disadur dari berbagai sumber.

 

Penulis adalah :

  • Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
  • Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun