Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewaspadai Penuaan Dini

28 Februari 2024   23:51 Diperbarui: 28 Februari 2024   23:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh: Dr. dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, FIHFAC, CAHR, CELM, COCM

Terjadinya  proses  penuaan  yang  mengalami  percepatan  tidak  lagi  bergandengan  dengan  pertambahan  umur  secara  kronologis.  Atau  dengan  kata  lain, salah  satu  fenomena  yang  terjadi  secara  unik  pada  dewasa  ini  adalah  dijumpai  banyak  individu  yang  telah  mengalami  proses  penuaan  dini  sebelum waktunya. 

Perubahan lingkungan yang terjadi secara global, polusi  udara  yang  meningkat,  serta  menipisnya  lapisan  ozon  yang  menyebabkan  radiasi  sinar  matahari yang  langsung  mengena  pada kulit manusia. Hal ini diduga merupakan penyebab terjadi  percepatan degenerasi sel yang pada gilirannya akan terjadinya penuaan dini. 

Penuaan dini adalah proses penuaan yang lebih cepat dari  waktunya.  Penuaan  dini  bisa  terjadi  pada  siapa  saja.  Apakah  proses penuaan dini juga terjadi pada diri kita? Cobalah berdiri  di depan cermin. Mungkin ada helai rambut Anda yang mulai  memutih, kerutan  muncul  di  kulit  wajah  atau  pun  lingkar  pinggang yang bertambah besar.  Lalu  apa  sebenarnya  yang  terjadi  pada  saat kita  mulai  mengalami proses penuaan? Grafik pertumbuhan   sudah   memasuki fase deklinasi sehingga beberapa bagian sel tubuh tak  lagi mengalami pembaruan seperti usia sebelumnya. 

Kita ambil kulit sebagai contoh. Ketika remaja, jaringan  kulit yang menua bisa berganti cepat dengan yang baru. Namun,  saat menginjak usia tiga puluhan, pergantian jaringan kulit mulai  melambat sehingga kelenturan kulit mulai menurun. Peningkatan intensitas  radiasi  akibat  lamanya  beraktivitas  di  bawah terik  sinar matahari secara langsung pun menentukan seberapa parah kerusakan yang akan terjadi pada kulit wajah atau tubuh. 

Proses  degeneratif  terjadi  lebih  cepat  pada  kulit  yang  terlalu  sering  terpapar  sinar  ultraviolet.  Penuaan  pada  kulit biasanya mulai terlihat ketika memasuki usia dewasa sekitar usia  30-an. 

Tanda-tanda  penuaan  dini  yang  paling  banyak  terlihat  bukanlah garis halus atau kerutan, melainkan kulit yang kusam. Wanita dengan keriput dan warna kulit tidak meratakan terlihat  lebih tua enam tahun dari usia sebenarnya. 

Di  Indonesia  sendiri,  wanita  lebih  mementingkan  kulit  yang hanya terlihat putih tanpa memperhatikan kesehatannya.  Padahal kulit yang putih tidak selalu sehat. Indikator kulit sehat  biasanya terlihat dari kulit yang cerah tanpa noda dengan rona  kemerahan alami. 

Itulah  contoh  penuaan  dini  pada  tubuh  kita.  Penyebab  penuaan  dini  meliputi  faktor  keturunan,  kejiwaan,  kesehatan,  dan  daya  tahan  tubuh.  Selain  hal tersebut,  penuaan  dini  juga  dipicu oleh adanya perubahan hormonal dan tingkat stres yang  dialami seseorang.

Pengaruh paparan sinar matahari, radikal bebas, merokok,  mengonsumsi  minuman  alkohol  berlebihan,  pola  makan  yang  buruk dan posisi tidur juga berpengaruh pada penuaan dini. Tidak  dapat  dihindari  lagi,  proses  penuaan  akan  terjadi  pada  setiap  orang. Proses  penuaan  menyangkut  penurunan  fungsi organ-organ dalam termasuk paru dan jantung.        

Bertambah  umur  berarti  bertambah  lama  pula  masa  kerja paru, jantung, dan pembuluh-pembuluh darahnya. Hal ini  menyebabkan kekakuan dan elastisitas menurun. Terlebih bagi  para perokok atau para pekerja tempat-tempat yang udaranya  terkena polusi akan terjadi pembengkakan (emphysema). 

Penuaan merupakan proses terjadinya   perubahan  anatomis.  Perubahan-perubahan  tersebut  sampai  pada  tingkat  sel dan faktor penentu utama terletak pada inti sel. Di sisi lain,  dengan  makin  bertambahnya  usia,  maka  terjadi  penurunan  sekresi hormon atau menurunnya kepekaan reseptor pada organ.   Pengaturan  proses  penuaan  terdapat  di  dalam  inti  sel.  Bertambahnya pada orang tua akan lebih banyak mengandung  ruang dibanding pada inti sel orang muda. 

Mendeteksi  Sejauh  Mana  Proses  Penuaan  Dini  telah  Terjadi

Untuk  mendeteksi  faktor-faktor  yang  berperan  dalam  proses  penuaan  dini  agar  dapat  merancang  terapi  anti-aging  yang  sesuai  dan  mengevaluasi respons  terapi  yang  diberikan,  dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut.

  • Status Antioksidan

Walaupun  tubuh  dilengkapi  dengan  sistem  antioksidan yang  berfungsi  untuk  menangkal  serangan  radikal  bebas,  bila  radikal  bebas  yang  terbentuk  jumlahnya  berlebihan,  tidak  seimbang dengan kemampuan sistem antioksidan tubuh, maka  diperlukan  suplai  dari  luar. Untuk          mengetahui     status   antioksidan      tubuh   dapat  dilakukan pemeriksaan SOD, GPx, dan status antioksidan total  (SAT). 

  • Penanda Inflamasi

Terjadinya  inflamasi  (radang)  di  dalam  tubuh,  selain  mengakibatkan  sel-sel  tubuh  memproduksi  senyawa-senyawa  yang  dapat  mengakibatkan  perubahan  fungsi  dan  bentuk  sel- selainnya  dengan  akibat  timbulnya  berbagai  penyakit,  seperti  penyakit  jantung,  kanker,  syaraf,  dan  autoimun,  juga  memicu  penuaan.

Senyawa-senyawa  yang  diproduksi  pada  inflamasi  itu  salah satunya adalah IL-6 yang merangsang hati memproduksi  protein CRP.  Karena  itu,  untuk  mendeteksi  adanya  inflamasi  (radang) dilakukan pemeriksaan IL-6, TNF-CX dan hs-CRP.

  • Keseimbangan Hormon

Hormon  berfungsi  untuk mengatalisis dan mengatur berbagai proses metabolisme  tubuh. Beberapa   hormon  spesifik yang berkaitan dengan  proses  penuaan, antara lain;

  • Growth Hormone (GH)/Insulin Growth Factor-1(IGF-1)
  • Prolaktin 
  • Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Lutenizing Hormon  (LH)
  • Kortisol
  • Dehydroepiandrosterone Sulfat (DHEA-S)
  • Androstenedion
  • Estrogen   
  • Progesteron
  • Sex Hormon Binding Globulin (SHBG)
  • Pemeriksaan Panjang Telomere

Dengan  mengetahui  panjang  telomere,  seseorang  dapat   mengetahui   seberapa   efektivitas   usianya,   mendeteksi   dini  penyakit  kronis,  pengelompokan  risiko  penyakit,  pemantauan  efektivitas  program  perubahan  gaya  hidup,  sampai  efektivitas  pengobatan  aging.  Penuaan  merupakan  hasil  dari  penurunan  jumlah ataupun fungsi dari sel. Setiap sel bereplikasi, telomere,  yang merupakan struktur DNA, mengalami pemendekan sampai  akhirnya mencapai satu titik tertentu di mana sel-sel tersebut  tidak dapat bereplikasi dengan baik. 

Telomere  adalah  protein  pada  ujung  kromosom  yang  terdiri dari susunan DNA berulang yang berperan sebagai tutup  pada  ujung  kromosom  dengan  fungsi  menjaga  kromosom  dari  kerusakan  dan  memainkan  peranan  penting  yang  sangat  signifikan pada proses penuaan.

Itulah beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk  mendeteksi penuaan dini. Makin cepat kita mendeteksi adanya  tanda-tanda penuaan dini, makin cepat kita mengantisipasinya  agar tidak berakibat fatal bagi kesehatan kita.

Selamat membaca...

Penulis adalah:

  • Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
  • Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun