Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anemia Kekurangan Zat Besi (2)

25 Februari 2024   13:44 Diperbarui: 25 Februari 2024   13:45 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh : Dr. dr. Muhammad Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, FIHFAC, CAHR, CELM, COCM.

          Tulisan ini merupakan lanjutan pembahasan saya tentang anemia kekurangan zat besi bagian (1). Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin 8 gr / dl maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan  antara lain:

  • Pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin (Hb), Penentuan indeks eritrosit (Mean Cell Volume (MCV), Mean Cell Hemoglobin (MCH), Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC), Mean Cell Volume (MCV), Mean Cell Hemoglobin (MCH), Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC)
  • Pemeriksaan hapusan darah perifer.
  • Red distribution wide = RDW (Luas distribusi sel merah )
  • Eritrosit protoporphirin (EP)
  • Serum iron (Fe serum)
  • Serum transferin (Tf)
  • Transferrin saturation = TS (jenuh Transferin )
  • Serum feritin.
  • Reseptor serum transferin (TfR)
  • Hepcidin
  • Pemeriksaan sumsum tulang.

Penanganan 

           1. Diet Kaya Zat Besi Dan Nutrisi Yang Adekuat.

           Diet yang dianjurkan adalah diet yang mengandung Besi heme sebagai hemoglobin dan mioglobin, banyak ditemukan dalam daging, unggas dan ikan, ataupun diet yang mengandung besi non-heme, garam besi ferro atau ferri, seperti yang ditemukan dalam sumber-sumber non-hewani seperti makanan nabati, suplemen dan fortikan. Diet yang mengandung pemacu penyerapan zat besi seperti asam askorbat, dan hindari diet yang mengandung penghambat penyerapan zat besi seperti phitat, polyphenol.

          2. Pemberian Preparat Zat Besi Oral Adalah: Ferrous Sulfonat, Glukonat Dan Fumarat.

          Prinsip pemberian terapi zat besi oral, tidak boleh dihentikan setelah hemoglobin mencapai nilai normal, tetapi harus dilanjutkan selama 2 - 3 bulan lagi untuk memperbaiki cadangan besi.

           Pemberian zat besi selama 2-3 bulan setelah hemoglobin menjadi normal. Dalam pengobatan dengan zat besi, terlebih dahulu agar pemberian zat besi pemberiannya diteruskan dahulu sampai morfologi darah tepi menjadi normal dan cadangan besi dalam tubuh terpenuhi.

           Sebelum dilakukan pengobatan harus dikalkulasikan terlebih dahulu jumlah zat besi yang dibutuhkan. Misalnya Hemoglobin sebelumnya adalah 6 gr / dl, maka kekurangan Hemoglobin adalah 12-6 = 6 gr / dl, sehingga kebutuhan zat besi adalah : 6 x 200 mg. Kebutuhan besi untuk mengisi cadangan adalah 500 mg, maka dosis Fe secara keseluruhan adalah 1200 + 500 = 1700 mg. Dengan demikian dapat diberikan :

  • Fero sulfat : 3 tablet / hari, @ 300 mg mengandung 60 mg Fe, atau
  • Fero glukonat : 5 tablet / hari, @ 300 mg mengandung 37 mg Fe., atau
  • Fero fumara  : 3 tablet / hari, @ 200 mg mengandung 67 mg Fe.

Efek samping : Konstipasi, berak hitam, mual dan muntah.

Respon : Hasil yang dicapai adalah Hb meningkat 0,3 - 1 gr / minggu. Biasanya dalam 4 - 6 minggu perawatan hematokrit meningkat sampai nilai yang diharapkan, peningkatan biasanya dimulai pada minggu ke 2. Peningkatan retikulosit 5 - 10 hari setelah pemberian terapi besi bisa memberikan bukti awal untuk peningkatan produksi sel darah merah.

          3. Pemberian Zat Besi Parenteral

          Metode sederhana 250 mg besi elemental sebanding dengan 1 gram Hb. Dosis pemberian zat besi par-enteral dapat dihitung dengan mudah dengan memakai rumus : Zat besi yang diperlukan (mg) = (15 - Hb) x BB x 3.

Indikasi :             

  • Anemia kekurangan berat .
  • Mempunyai efek samping pada pemberian oral.
  • Gangguan absorbsi

Pemberian : Dapat diberikan secara IM maupun IV

Preparat : Iron dextran (Imferon), Iron sorbitek (jectofer) berisi 50 mg/ml, dosis     maksimum 100 mg / hari.

Persiapan : Uji sensitivitas.

Efek samping : Nyeri, Inflamasi, plebitis, Demam, Atralgia, Hipotensi, dan reaksi Anafilaktik.

          Kesimpulan dari tulisan saya adalah bahwa anemia kekurangan besi dapat terjadi pada wanita hamil, karena kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat sesuai dengan tuanya usia kehamilan, cadangan besi pada wanita hamil rendah, ada wanita hamil dianjurkan secara dini untuk diberikan makanan yang bergizi sesuai usia kehamilannya dan mengandung cukup kandungan zat besinya. Untuk menjaga asupan Nutrisi khsususnya kecukupan zat besi harian, Anda dapat berkonsultasi dengan Dokter spesialis gizi klinik atau tenaga kesehatan yang kompeten dalam masalah tersebut di kota Anda.

          Akhir tulisan saya adalah bahwa menjadi "Ibu" merupakan hadiah teristimewa, mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas, karena masa depan bangsa ditentukan kualitas generasi yang dijaga dan dirawat sejak dalam kandungan. Bersyukurlah, karena Anda adalah orang yang terpilih untuk menerima hadiah tersebut.

Selamat membaca...

Penulis adalah :

  • Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
  • Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun