Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serat Makanan sebagai Prebiotik

16 Februari 2024   12:41 Diperbarui: 16 Februari 2024   12:46 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/pin/how-to-build-a-nutrientdense-prebiotic-and-probiotic-macro-bowl-with-tons-of-options-for-customization--1148840186179746

Oleh : DR. Dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, FIHFAC, CAHR, CELM, COCM

         Perkembangan penelitian membuktikan bahwa meski tidak mengandung zat gizi, serat mempunyai fungsi yang tidaK tergantikan oleh zat lainnya dalam memicu terjadinya kondisi fisiologis dan metabolik yang dapat memberikan perlindungan pada kesehatan saluran pencernaan, khususnya usus halus dan usus besar.

         Di dalam konteks serat makanan, Fruktosa Oligosakharida (FOS) merupakan salah satu serat makanan yang dapat diperoleh secara sintetik maupun dapat diisolasi dari tanaman. Serat makanan yang berasal dari sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan merupakan subtansi yang tidak saja memperbaiki flora usus melalui pertumbuhan bakteri Lactobacillus, tetapi juga memberi dampak positif pada unsur kesehatan lainnya seperti pencegahan penyakit-penyakit degeneratif (misalnya coronary heart disease, kanker kolon, dan diabetes).

         Diketahui bahwa saluran cerna manusia, khususnya usus besar, dihuni oleh lebih dari 500 spesies bakteri yang jumlahnya mencapai trilyunan. Berbagai jenis bakteri tersebut tak bisa dihindari keberadaannya karena tempat hidup manusia memang tak steril. Ada kuman yang "baik" seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus. Ada pula kuman penyebab penyakit misalnya Escherichia colli, Clostridium dan Staphylococcus.

         Masalah timbul apabila bakteri "jahat" atau bakteri patogen jumlahnya berlebihan, misalnya bakteri Escherichia colli yang dapat menyebabkan diare. Para peneliti menyatakan betapa pentingnya peranan mikroflora atau bakteri "baik" di saluran pencemaan bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah bakteri asam laktat yang berperan positif membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Peranan Probiotik Bagi Kesehatan

         Probiotik merupakan kuman "baik" yang bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. Prebiotik merupakan bahan yang bila dikonsumsi akan merangsang pertumbuhan kuman probiotik. Berarti dengan memberikan probiotik akan menambahkan kuman "baik" ke dalam saluran cerna, sedangkan memberikan prebiotik berarti memberikan "makanan" untuk kuman probiotik yang telah ada dalam saluran cerna.

         Bakteri probiotik yang sudah melalui uji klinis di antaranya adalah Lactobacillus casei, yang terdapat dalam Yakult. Bakteri probiotik yang hidup dalam saluran pencernaan setelah dikonsumsi membantu mengatasi intoleransi terhadap laktosa, mencegah diare, sembelit, kanker, hipertensi, menurunkan kolestrol, menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan setelah pengobatan antibiotik, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

         Probiotik dapat merangsang fungsi antibodi dalam sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mampu mengu-rangi bahaya penyerapan bahan kimia yang bersifat karsinogen sehingga tak bisa tumbuh dalam usus, mencegah kerusakan DNA pada sel tertentu, menghasilkan komponen yang meng-hambat pertumbuhan sel tumor, merangsang sistem kekebalan untuk lebih tahan terhadap pembelahan sel kanker. Bakteri asam laktat dan Bifidobacteria secara alami terdapat dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.

         Bahan makanan yang mengandung prebiotik dapat memperbaiki sistem pencernaan. Di dalam usus besar, bahan prebiotik akan difermentasi oleh bakteri, terutama Bifidobacteria dan Lactobacillus dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang oleh tubuh dapat digunakan sebagai sumber energi. Sumber prebiotik alami adalah air susu ibu (ASI) dalam bentuk oligosakarida yang terkandung dalam kolostrum, yaitu oligosakarida N-acetyl glucosamine yang mendukung pertumbuhan bakteri Bifidobacteria.

Peranan Pangan Fungsional Prebiotik FOS dan GOS

         Prebiotik yang banyak diteliti antara lain inulin, Frukto-Oligo-Sakarida (FOS) dan Galakto-Oligo-Sakarida (GOS) untuk membantu pertumbuhan flora usus besar. Bahan prebiotik yang paling sering dipakai adalah FOS yang menurut penelitian ternyata disukai dan difermentasi oleh Bifidobacteria.

         FOS dan GOS merupakan perpaduan komposisi oligosakarida (karbohidrat berantai sedang). Studi klinis menunjukkan bahwa perpaduan dua unsur tersebut terbukti mampu menstimulfr perkembang-biakan bakteri menguntungkan di usus, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih baik serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Perpaduan FOS dan GOS ini secara efektif terbukti dapat memperkuat daya tahan tubuh secara alami.

            Penelitian ilmiah juga menunjukkan FOS, GOS atau inulin secara simultan dapat memperbanyak populasi bakteri positif, Berdasarkan eksperimen terhadap hewan percobaan, FOS terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan menekan peningkatan kadar kolestrol.

         FOS terdapat di dalam buah dan sayuran, misalnya bawang merah, bawang putih, gandumdan pisang. Sementara itu, GOS secara alamiah dapat ditemukan pada kacang kedelai, dan dapat pula disintesis dari laktosa (gula susu). Penelitian menunjukkan, populasi bakteri "jahat" lebih tinggi dalam feses orang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi protein dan rendah serat, dibandingkan orang yang lebih banyak mengonsumsi sayuran.

         Pada bayi yang minum ASI eksklusif, usus bayi didominasi kuman "baik" yaitu Bifidobacteria dan Lactobacillus karena di dalam ASI banyak terkandung kolostrum, yaitu suatu oligosakharida N-acetyl glucosamine (prebiotik), yang mendukung pertumbuhan bakteri tersebut. Oligosakarida pada ASI mencapai 10-12 gram per liter. Dengan dominasi kuman "baik" tersebut maka pertumbuhan kuman "jahat" akan ditekan sehingga kejadian infeksi dapat dicegah. Pada kenyataannya bayi yang minum ASI akan jauh lebih jarang sakit dibandingkan bayi yang minum susu botol.

         Setelah bayi disapih, secara perlahan-lahan jumlah bakteri probiotik dalam usus akan menurun sehingga mikroekosistem dalam usus tak lagi didominasi oleh bakteri probiotik tetapi oleh bakteri lain. Penambahan FOS dan GOS ke dalam formula bayi menghasilkan spektrum kuman usus bayi yang dominannya kuman baik. Diharapkan penambahan prebiotik FOS dan GOS ke dalam formulai bayi dapat mem-berikan manfaat bagi kesehatan bayi, karena peran kuman probiotik yang dikembangbiakkannya.

         Lalu sejak kapan bayi dianjurkan untuk mengonsumsi formula yang mengandung prebiotik? Secara alamiah mestinya begitu lahir akan tercukupi dari ASI. Jadi, ketika anak mulai mengenal makanan tambahan bolehlah mengonsumsi susu formula yang mengandung FOS dan GOS.

Penulis adalah :

  • Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
  • Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun