Oleh : DR. Dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK FIHFAC., CAHCR., CELM., COCM.,
Proses menua adalah proses yang tidak dapat dihindari dan  akan terjadi pada semua manusia yang hidup di permukaan bumi ini, hanya saja kecepatan menua akan berbeda-beda tergantung pada faktor bawaan keturunan (genetik) dan lingkungan. Menua bukan status penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh.
Keberhasilan pembangunan, terutama di bidang kesehatan secara tidak langsung telah menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk, serta meningkatkan usia harapan hidup.Â
Penduduk lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Pertumbuhan jumlah lansia diprediksi akan meningkat cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.Â
Penduduk lanjut usia di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya peningkatan Usia Harapan Hidup (PHH) dari 45 tahun diawal tahun 1950 ke arah 65 tahun pada saat ini dan menurunnya angka kematian.Â
Berdasarkan data BPS tahun 2019 dalam waktu hampir lima dekade, persentase lansia Indonesia meningkat dua kali lipat (1971-2019), yakni 9,6 persen (25,64 juta jiwa).
Kenapa Kelompok Lansia termasuk kelompok rawan?
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Oleh karena itu, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia maka sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan dan merencanakan berbagai program kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia.
Penuaan berhubungan erat dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh terutama penurunan Imunitas selluler yang berperan penting dalam  meningkatkan daya tahan tubuh pada kelompok lansia.Â
Menurunnya  Imunitas selluler dalam tubuh akan menyebabkan menurunnya kemampuan dan kecepatan respons imun melawan penyakit infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimun atau penyakit kronik lainnya.  Â
Menurunnya sistem kekebalan tubuh pada lansia akan berdampak cukup besar terhadap kesehatan, yang menyebabkan lansia cenderung memiliki resiko terkena penyakit infeksi virus dan bakteri yang tinggi.
Sistem imun yang kuat pada lansia akan mampu melawan kuman dengan baik sehingga gejala penyakit yang muncul pun ringan dan penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Sebaliknya, jika sistem kekebalan tubuh pada lansia tidak mampu melawan kuman, dapat muncul gejala penyakit yang berat dan beresiko terjadi komplikasi
Bagaimana cara-cara meningkatkan daya tahan tubuh pada lansia :
Ada beberapa tips sederhana yang dapat dipratikkan sebagai usaha meningkatkan sistem imunitas seseorang sehingga menjadi lebih sehat yaitu :
1. Menghindari stres dengan meningkatkan kegiatan Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Salah satu bentuk Ibadah adalah Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memohon perlindungan atas segala bahaya dan penyakit. Berdoa akan membuat seseorang berfikiran positif atas segala kehendak Tuhan  atas dirinya.Â
Berfikir positif adalah syarat terbaik untuk mengaktifkan hormon kebahagiaan di otak yang disebut hormon beta-endorfin yang berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh.Â
Meskipun penyakit yang disebabkan oleh virus corona nyaris tidak dapat dilawan dengan fikiran positif, namun hormon bahagia mampu memperkuat sel-sel pertahanan tubuh, sehingga menumbuhkan kekuatan melawan penyakit. Begitu dahsyatnya kekuatan DOA TULUS yang dipanjatkan oleh seseorang kepada Tuhan-NYA.
2. Istirahat yang cukup, tidur kurang lebih 7-8 jam sehari, baiknya tidur sebelum jam 10 malam. Kekurangan tidur akan meningkatkan hormon Kortisol, yang akan menekan sistem kekebalan  menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh melawan virus dan penyakit lainnya.
3. Olahraga teratur dan terukur 30 menit perhari, jangan berlebih. Olah raga yang berlebihan akan menurunkan kemampuan tubuh melawan virus Covid-19. Pilihan Jenis olah raga untuk lansia diantaranya:
- Olah raga aerobik aktivitas sedang 150 menit/minggu (berjalan, berenang)
- Olah raga aktivitas aerobik berat 75 menit/minggu (berlari, senam aerobik)
- Olah raga penguat otot 2 hari/minggu (program latihan dengan alat (beban). Naik tangga)
- Olah raga Peningkatan Fleksibilitas dan Keseimbangan 2 hari/minggu, gerakan ditahan selama 30-60 detik (Tai Chi, Yoga, latihan peregangan otot)
4. Berjemur matahari langsung 5 sd 25 menit setiap hari matahari mengandung zat yang mampu merubah calon vitamin D pada tubuh menjadi vitamin D yang aktif menghalangi kontak virus Covid-19 dengan sel tubuh. Sehingga mencegah terjadinya sakit. Berikan paparan sinar matahari pada 40 persen bagian tubuh anda.
5. Pada lansia perlu memperhatikan kesehatan gigi geligi.
6. Jagalah kesehatan otak agar selalu terstimulasi dengan baik (baca koran, buku dan lain-lain).
7. Jangan minum alkohol dan merokok (jika sudah menjadi pecandu, cobalah kurangi pelan-pelan dengan menyibukan diri dengan kegiatan postif yang lebih bermanfaat).
8. Selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan asupan Nutrisi yang, dengan cara;
- Makanlah makanan yang dapat dinikmati dan komposisinya bervariasi (ada nasi, laukpauk,sayur dan buah)
- Perbanyak makan sayuran dan buah, serta makanan yang berserat tinggi.
- Jika harus makan makanan berlemak, pilihlah jenis lemak yang sehat (lemak tidak jenuh), bukan lemak jenuh.
- Kurangi konsumsi garam atau  makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi.
- Kurangi konsumsi gula atau  makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi.
- Konsumsi makanan tinggi kalsium (pisang, mangga, melon, pepaya, alpukat, jeruk, kentang, labu, tomat, sayuran hijau, coklat, kacang, yogurt, pudding, ikan teri, susu, keju.
- Minum air 8 -- 10 gelas sehari.
- Bila perlu minum suplementasi dengan. dosis yang tepat.
Herbal sebagai pilihan alternatif meningkatkan daya tahan tubuh
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaaan tanaman herbal yang melimpah. Herbal yang memiliki khasiat sebagai antibiotik dan anti radang dapat meningkatkan daya tahan tubuh supaya selalu dalam kondisi baik. Daya tahan tubuh yang baik merupakan benteng pertahanan yang kuat terhadap serangan penyakit.
Beberapa herbal yang berkhasiat sebagai obat dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, diantaranya adalah bawang putih, kunyit, jahe, kencur, madu, jintan hitam, kurma, vco, daun kelor, jeruk nipis. Gingseng, mengkudu. Herbal yang kami sebutkan dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan bumbu rutin dalam masakan atau pun diramu sebagai jamu.
Dukungan Sosial Terhadap lansia
Diperlukan keterlibatan keluarga, Â peran dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan lembaga/organisasi sosial untuk bersama-sama berkomitmen dan bertindak dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi para lansia.Â
Seluruh upaya ini harus dilakukan dengan cara memberdayakan para lansia untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan untuk mengurangi kemiskinan, memperoleh kesehatan yang lebih baik dan mendukung kehidupan sosial masyarakat. Lansia diberdayakan dengan tetap memperhatikan fungsi, kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman, usia, kondisi fisik dan mental.
Sebagai penutup kami menghimbau agar kita semua berupaya memelihara kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak usia anak-anak hingga usia senja. Dengan penerapan perilaku hidup sehat sejak dini maka diharapkan daya tahan tubuh meningkat dan bukan tidak mungkin masalah kesehatan berupa penyakit tidak menular dan menular dapat dihindari secara total saat menginjak usia lanjut.
Penulis adalah :
- Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
- Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI