Idhul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H kali ini terasa lain. Hari raya yang jatuh tepatnya pada Jumat 31 Juli 2020. Kita bangsa Indonesia umumnya dan Provinsi Maluku Utara khususnya tanpa utusan jammah haji untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5. Tak ada hiruk-pikuk keberangkatan.Â
Tidak ada thawaf mengelilingi Ka'bah. Tidak ada jamaah yang berada di maktab-maktab padang arafah. Ayunana langkah warga negeri ini tak terdengar lagi di Jabal rahmah.Â
Tak akan terlihat iringan panjang di bawah terowongan Mina menuju 3 lokasi yaitu jamrah aqabah, wusta dan ula. Semuanya sepi, ini untuk pertama kalinya dalam historis modern, Kerajaan  Arab Saudi melarang jamah haji internasional di tengah pendemi Covid-19. Habis mau dibilang apa, dari 10.000 jamaah haji yang dijinkan menunaikan rukun islam yang ke-5 tahun ini, 70% di antaranya adalah warga dari 160 negara yang telah bermukim di Arab Saudi, dan sisanya 30% adalah penduduk asli yang bermukim disitu dan notabenenya adalah para medis dan keamanan yang bertugas untuk Covid-19. Sungguh sebuah perjuangan yang membutuhkan pengorbanan dan keikhlasan tiada taranya.
Ceritera "pengorbanan" adalah ceritera tua  seumur kehidupan manusia. Sejak nabi Adam dan Sitti Hawa, lakon "pengorbanan" telah hadir dalam episode-episode kehidupan mereka.
Perjalanan panjang  Nabi Adam menyelusuri bumi untuk bersua dengan Siti Hawa adalah sebuah pengorbanan panjang anak manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.Â
Tak satupun Nabi yang di utus Tuhan untuk menyebarkan sebuah keyakinan terlepasa dari ceritera "pengorbanan". Puncaknya adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang menggores ceritera emas menjadi tonggak bersejarah yang mengukir makna pengorbanan dalam sebuah perayaan besar yang di sebut Idul Adha yang kita rayakan selama hayat kita.
Rentetan ceritera pengorbanan yang berujung pada hari raya Idul Adha (Hari Raya Kurban), ada  pentas lakon yang dipertontonkan oleh 4 tokoh suci dalam sejarah peradaban manusia. Mereka adalah Ibrahim, Siti Sarah, Siti Hajar  dan Ismail.Â
Pengorbanan terbesar Nabi Ibrahim Alaihi Salam, harus menjalankan perintah Tuhan yang diperoleh dari mimpinya untuk menyembelih putera semata wayang, darah dagingnya sendiri yang telah dirindukan kehadirannya selama bertahun-tahun.Â
Pengorbanan istri pertama Nabi Ibrahim yaitu Siti Sarah mengikhlaskan cinta dan kasih sayangnya untuk berbagi dengan Siti Hajar yang notabenenya adalah budak mereka. Sedangkan pengorbanan Siti Hajar adalah dibiarkan hidup sendiri oleh Nabi Ibrahim di lembah tandus nan gersang dengan bayinya yaitu Ismail Alaihi Salam atas perintah Allah SWT. Sementara pengorbanan Nabi Ismail Alaihi salam juga menerima dengan ikhlas dan patuh kepada orangtuanya untuk disembelih. Betapa besar pengorbanan yang dilakoni oleh 4 tokoh ini, maka ijinkanlah saya mempersembahkan sajak-sajak untuk mereka.
Pengorbanan Ibrahim a.s.
Renungan malam panjang, engkau terjaga
Gelisah dibalut resah, engkau merana
Penantian panjang berakhir duka, engkau ikhlaskan
Pengorbanan menghantam rasa, akal dan budaya
Iblis datang merecokimu, engkau pantang
Setan datang merayumu, engkau yakin menang
Pengorbananmu membawa berakah
Anugrah "khalilullah" milikmu semata.
Pengorbanan Siti Sarah
Kau rela berbagi, walaupun itu sakit
Gelisah suami membuatmu empati
Kau ikhlaskan imammu untuk kasih melangit
Kau bidadari tak bersayap datang ke bumi
Pengorbanan Siti Hajar
Di lembah tandus nan gersang
Kamu dan bayimu menghadang malang
Dingin mencekik di gulita malam
Terik membara membakar alam
Perintah Ilahi membuatmu tak kandas
Keyakinanmu terpari dalam kerasan cadas
Safa dan Marwa menguras tenaga
Pancaran mata air zam-zam  sirnakan dahaga
Pengorbanan Ismail a.s.
Sedikitpun tak bergeming ragamu
Sebilah pisau siap merobek nadi lehermu
Ikhlas mengalir bersama doamu
Sabar dan Soleh di ujung asamu
Rayuan syetan dihalau batu
Bujukan Iblis musnah dalam lontaran menyatu
Jumrah Aqabah, Wutsa dan Ula menjadi saksi bisu
Takbiran menggema keseluruh penjuru.
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1441 H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H