Mohon tunggu...
antik widi
antik widi Mohon Tunggu... Lainnya - Saya mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Saya menyukai olahraga, saya juga suka mendengarkan musik pop Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menelisik Lebih dalam Waerebo dan Culture Shock Wisatawan

6 Juli 2022   01:16 Diperbarui: 6 Juli 2022   01:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tau ga sih kalian tentang Waerebo? Pasti gak asing lagi kan. Waerebo merupakan salah satu desa terpencil yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. 

Desa Waerebo memiliki ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut sehingga wisatawan kerap menyebut negeri di atas awan. Jalur untuk sampai desa Waerebo harus mendaki melewati hutan selama 3 jam. 

Di desa Waerebo terdapat 7 rumah utama atau yang disebut Mbaru Niang. Rumah Mbaru Niang dibangun dengan pondasi kayu dan beratap jerami. Satu Rumah Mbaru Niang dapat dihuni oleh 8 kepala keluarga. 

Desa Waerebo dihuni oleh 44 kepala keluarga dimana keperluan masyarakat desa mayoritas berasal dari sumber daya alam. Penduduk Waerebo memiliki mata pencaharian sebagai petani seperti kopi, cengkeh dan umbi - umbian. 

Nah sekilas sudah tau kan gengs tentang waerebo !

Tapi kalian pernah berfikir ga sih. Bagaimana anak - anak di Waerebo bersekolah , padahal jarak rumah dari sekolah sangat jauh. Ternyata anak - anak di Waerebo bersekolah lo gengs. 

Mereka belajar di tempat belajar yang berada di salah satu mbaru niang tersebut. buku yang mereka dapatkan bisa dari pembelian atau pemberian wisatawan yang berwisata di desa tersebut. Guru mereka adalah anak keturunan warga Waerebo yang telah menempuh pendidikan di luar desa tersebut. 

Dari segi ekonomi udah, pendidikan udah, nah sekarang dari adat istiadat atau tradisi nih gengs. Pasti kalian kepo adat apa saja yang terdapat di desa Waerebo

Penti merupakan adat di desa Waerebo yang bermakna sebagai ungkapan rasa syukur pada masyarakat Waerebo. Ucapan rasa syukur terhadap pemberian hasil bumi di setiap tahun. 

Tahapan upacara Pent : 

  • Tamu akan berkumpul di depan Rumah Gedang atau rumah utama mereka. 

  • Membunyikan gendang dan memainkan alat musik. Memainkan alat musik memiliki tujuan untuk mengundang roh leluhur penjaga pintu air

  • Penti dilakukan di 3 lokasi berbeda 

  • Mengorbankan sejumlah hewan untuk para leluhur

  • Melakukan persembahan hewan dengan cara memotong ayam jantan di 3 lokasi dan meneteskan darah ayam tersebut di atas batu yang tersusun sebagai tanda permintaan berkah pada hasil bercocok tanam mereka. 

  • Kemudian, apabila isi ayam jantan dipotong bagus maka hasil persembahan mereka diterima leluhur dan hasil panen akan bagus di masa mendatang. 

  • Setelah Penti selesai dilanjutkan tarian Caci

Tarian Caci merupakan tarian perang masyarakat manggarai. Atribut tarian ini adalah cambuk dan tameng. Bentuk tarian ini adalah saling mencambuk satu sama lain hingga berdarah. Hal ini memberikan makna bahwa dalam menghadapi persoalan hidup kita tidak boleh menyimpan dendam dan amarah walaupun disakiti. 

Puncak dari adat ini pada malam hari dengan berkumpul di rumah utama dengan melakukan Tunduk Penti. Tunduk Penti adalah menyembelih babi jantan dan betina. Kemudian terakhir, rangkaian upacara adat ini diakhiri dengan Sanda yakni nyanyian tanpa henti yang tidak diiringi oleh musik. 

Nah upacara dan adat istiadat udah nih, lalu bagaimana ya culture shock wisatawan yang menginap disana  ?

Menurut artikel dan vlog yang saya tonton dan baca. Banyak wisatawan yang sangat menikmati keindahan Waerebo. Mereka mengatakan bahwa Waerebo masih sangat khas dengan keindahan alam yang sangat cantik. 

Selain menyuguhkan keindahan alam yang sangat indah, warga Waerebo juga menyambut dengan antusias wisatawan yang datang sehingga tingkat kenyamanan di desa ini lebih meningkat meskipun masuk dalam desa terbelakang. Jadi terkait culture shock terhadap Waerebo lebih ke arah yang positif.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun