Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Dokter - Retired Physician

Pencinta dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doktor Tjio Joe Hin: Ilmuwan Anak Bangsa yang Membenarkan Jumlah Kromosom Manusia

11 April 2022   11:15 Diperbarui: 11 April 2022   11:35 6512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tjio Joe Hin menerima penghargaan dari Presiden Kennedy. (gambar NIH)

Seketika saya sedang melanjutkan pendidikan dalam bidang alergi dan imunologi di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota bersempat menilpon pak Tjio Joe Hin di NIH.

Itu di tahun 1978, sedang dalam rangka reset immunologi, saya berkewajiban memberi ceramah sekali sebulan. Suatu saat memilih topik penyakit kelahiran yang menyangkut Kelainan Kromosom Nomor 6 (Ring Chromosome 6 Syndrome), dari situ teringatkan pak Tjio Joe Hin, penemu jumlah kromosom manusia yang sebenarnya.

Seingat saya itu suatu senja hari, selesainya pekerjaan masih belum ingin pulang rumah, meminta operator tolong menyambungkan telpon kepada pak Tjio Joe Hin di NIH, ini mudah, dasarnya banyak hubungan antara Mayo dan NIH. Segera menyambung, beliau sendiri yang menerima tilpon saya.

Penilponan ini sekedar perkenalan, memang sudah lama ingin menghubunginya. Kami hanya membicarakan sesama marga Tjio, sesama diaspora Indonesia, dan sama sekali tidak menyinggung bahan di bidang ilmiah.

Mengaku dirinya dari Jakarta, sewaktu saya memperkenalkan diri asal Surabaya. Tidak banyak menceritakan pengalaman hidupnya.

Sebetulnya, saya juga ingin mengutik-kutik riwayat hidupnya, tetapi merasa sungkan di waktu itu. Di jaman 1970an belum ada Google, tidak seperti sekarang yang riwayatnya sudah bisa di copas dari rentetan Joe Hin Tjio di Wiki.

Ringkasan riwayat hidupnya:

Tjio Joe Hin kelahiran di tahun 1919 di Pekalongan, sewaktu mudanya mengikuti ayahnya yang datang dari Tiongkok, sebagai magang tukang potret, dari ketrampilan fotografi itulah yang di kemudian hari memudahkannya mengambil gambaran-gambaran kromosom yang bagus mutunya.

Beliau lulusan Sekolah Agronomi Bogor di tahun 1940, meneruskan penyidikan dalam pemuliaan kentang, untuk menemukan hibrida yang tahan penyakit. Terlanda Perang Dunia ke-2, dia ditahan dalam interniran Jepang selama 3 tahun, yang kemudian terus ikut kapal Palang Merah yang mengangkut pengungsi Perang Kemerdekaan ke Belanda.

Di Belanda sana meneruskan belajar dan kerja selama beberapa tahun, juga sempat belajar di Spanyol dan Denmark. Ini tidak menyukarkan, karena ia dulunya sekolah di jaman Hindia Belanda dengan didikan ketat dalam berbagai bahasa, selain bahasa Belanda juga Inggris dan Jerman.

Di Denmark sana, menemui pasangan hidupnya, Nyonya Inga Bjorg Arna Bildsfell dan melahirkan putra tunggalnya, Yu-hin Tjio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun