Theophilus Painter di tahun 1921, merupakan ilmuwan yang pertama menggagaskan jumlah kromosom manusia. Beliau seorang dokter hewan di Universitas Texas yang melakukan penyidikan kromosom dan fungsinya dalam keturunan.Â
Sewaktu menyidiki jumlah kromosom dari sperma manusia yang diambil dari irisan zakar, dihitunglah adanya 24 biji, maka dikiranya jumlah kromosom manusia itu hanya 24 biji. Namun hal ini diteruskan, karena pendapat ilmuwan lainnya mengatakan terdapatnya lebih banyak dari 24 biji jumlahnya.Â
Dari situ Painter di tahun 1924 merumuskan bahwa jumlah kromosom manusia adalah 48 biji, karena sejumlah 24 biji yang diambil dari sperma lelaki, maka seharusnya juga ada 24 biji di indung telur wanita, menjadikannya 48 biji kromosom sebagai dasar sel manusia.
Pada waktu penyidikan Painter tersebut, teknik pembiakan sel di luar tubuh masih tidak sempurna, lagi pula Painter pun mengeluh susahnya untuk menghitungnya dari gumpalan-gumpalan kromosom, maka penemuan angka 48 jumlah kromosom manusia tersebut, terus dipertahankan sampai di tahun 1956, yang mana kebenarannya bisa dipecahkan oleh Tjio Joe Hin.
Di saat itu, sudah ada penemuan teknik canggih membiakkan sel di luar tubuh, dengan bahan pengawet yang bisa menghindari kerusakan kromosom dalam proses pembiakannya, cara ini ditemukan oleh ilmuwan sejawatnya, T.C Hsu. Begitupun, Tjio Joe Hin sedang berdampingan dengan ilmuwan kanker Albert Lavan dalam resetnya di Sloan Kettering Institute di New York.
Mereka bertiga di tahun 1955, beramai-ramai bersamaan menuju ke Swedia, sebagai ilmuwan pengunjung di Universitas Lund, untuk menyempurnakan cara pengembangan sel di luar tubuh.
Mendapatkan sel-sel manusia dari jaringan ikat paru-paru embryo, yaitu dari korban keguguran spontan bayi yang sebelum 6 minggu di kandungan. Menggunakan cara pembiakan yang dirumuskan oleh T.C. Hsu, berhasil mengisolasi sebanyak 261 kromosom dari 4 donor tadi.
Setelah gambaran foto yang diambilnya dianalisa, ternyata kromosom itu bisa dibagi dalam 3 golongan, M, S dan T, berdasarkan corak panjang pendeknya lengan-lengan kromosom. Selain itu, nyata jelas bahwa kromosom membentuk pasangan satu sama lainnya.
Hitung punya hitung, mengapa bukan 48 batang jumlahnya, kehilangan 2. Memang ada yang 48 dan malah ada yang 47, tetapi dengan nyata kelebihan dari jumlah 46 itu, merupakan potongan dari kromosom yang rusak, bagaimanapun, rata-rata jumlahnya 46 batang yang menjadikan 23 pasang kromosom di sel manusia.
Hal ini juga di ceritakan oleh ilmuwan lainnya, yang juga sedang menyidiki kromosom manusia, mereka bagaimanapun tidak bisa menemukan jumlah 48 batang, dan dikira kegagalan dalam pembiakan sel, sehingga penyidikan mereka digugurkan.