Bukan 48, tetapi jumlahnya 46 batang di dalam 23 pasang kromosom yang menjadikan kita Homo sapiens, yaitu manusia modern nan intelijen.
Itu merupakan penemuan yang tidak terduga oleh doktor sitogenetika Tjio Joe Hin, sewaktu ilmuwan anak bangsa kelahiran Pekalongan ini, mengamati kromosom manusia dalam suatu penelitiannya di Swedia.
Apakah itu kromosom, dan mengapakah ia menyelidikinya?
Kita ceritakan kromosom dari badan kita sendiri.
Tubuh kita manusia terdiri dari sel-sel, baik sel darah maupun sel lemak, sejumlah yang diperkirakan sekitar 30-40 trilliun banyaknya.
Setiap sel-sel yang membentuk jaringan, baik otak maupun tulang, mempunyai fungsi-fungsi dan karakter yang tersendiri. Sel ini menentukan sendiri pembentukan jaringat apa di dalam tubuh.
Bagaimana bisanya dari satu telur yang dibuahi, terus menjadikan perkembangan yang kompleks dan begitu berbeda, sehingga menjadikan tubuh yang lengkap, itu rekayasa komputer yang terkandung di dalam sel-sel yang memprogramnya, sehingga sel ini menjadikan darah dan sel itu menjadikan otak, sel ini menjadikan kita lelaki maupun wanita. Komputer di dalam sel badan kita inilah yang namanya kromosom.
Selama 2 tahun lebih ini, semasa pandemi, sudah sering kita mendengarkan berbagai istilah, seperti virus dan vaksin bermacam mRNA (messanger Ribo-nucleic Acid) dan DNA (De-oxy-ribo-nucleic Acid).
DNA itu berupa pintalan benang yang sangat halus dan panjang, yang hanya bisa dipandang dengan mikroskop electron. DNA berupa bundelan, yang jika dipentangkan menjadi 3 meter panjangnya.