Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Secupik Sejarah Universitas Tsinghua di Beijing

17 April 2021   20:11 Diperbarui: 17 April 2021   20:19 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

National Tsing Hua University (NTHU) terletak di lahan reruntuhan Summer Palace di utara Beijing.

Semenjak suku bangsa Manchuria menduduki Peking (Beijing) dan mendirikan Dinasti Qing di abad ke-17, setiap kaisarnya membangun bagian-bagian kebun musim panas yang terletak 20 kilometer di barat laut dari ibukotanya. Disana udara lebih sejuk, sehingga Istana Forbidden City jarang ditinggali oleh para kaisar kecuali  waktu musim dingin. Disitu pun merupakan tempat terlahir dan matinya beberapa kaisar Qing.

Dari pembangunan yang terus menerus selama 150 tahun itu, menjadikan perkebunan Summer Palace yang dinamakan Yuan Ming Yuan ini, yang terluas dan termewah di atas bumi ini. Disana tersimpan sedikitnya 150,000 benda-benda antik yang sukar dinilai harganya.

Lukisan Summer Palace Yuan Ming Yuan semula. (gambar baidu)
Lukisan Summer Palace Yuan Ming Yuan semula. (gambar baidu)
Di tahun 1860, Summer Palace yang mega ini dibumi hanguskan oleh 3,500 serdadu Inggris, yang membakarnya selama 3 hari dan 3 malam.

Asal mulanya, pada Perang Candu yang ke-2 kali di Beijing, imbas kerajaan Qing merampas dan menghanyutkan ke dalam tambak, semua timbunan candu yang meracuni Tionghoa di Guangzhou.

Inggris dan Prancis terus mengirimkan armadanya untuk memerangi Tionghoa Qing. Armada tidak bisa masuk Guangzhou melalui Sungai Pearl River, karena pertahanan senjata meriam yang menjaganya disitu sangat kuat, maka mereka melanjutkan pelayaran armada menuju ke ibukota Qing di Beijing. Qing kalah persenjataannya dan kaisar Qing yang ke-7, Xianfeng, melarikan diri ke Villa Musim Panas di Chende.

Pasukan sekutu Barat lantas merajarela, merampok dan membunuh seenaknya. Mereka sampai menemukan Summer Palace yang indah dan penuh dengan penyimpanan benda-benda berharga disana. Terus menjarahnya sampai tuntas.

Ilustrasi pasukan Anglo-franco menjarah Summer Palace pada Perang Opium ke-2 oleh Godefroy Durand.
Ilustrasi pasukan Anglo-franco menjarah Summer Palace pada Perang Opium ke-2 oleh Godefroy Durand.
Untuk menutup kelakuan kejahatannya, pada tanggal 18 Oktober 1860 komandan tertinggi pasukan Inggris, Lord Elgin, memimpin 3,500 tentaranya mulai membakar perkebunan yang dibangun selama 150 tahun itu, bersama semua kasim dan dayang-dayang yang berbakti disana, sekalian dibakar hidup-hidup tanpa ampun.

Lord Elgin. (gambar baidu)
Lord Elgin. (gambar baidu)
Begitulah 160 tahun lalu, Summer Palace yang merupakan perkumpulan kebun-kebun berserta 200 bangunan menjadi lautan api selama 3 hari dan 3 malam.

Perkumpulan kebun-kebun, yang dikembangkan oleh setiap kaisar Qing semenjak mereka menduduki China, ada satu sudut yang dibangun oleh kaisar ke-7, Xianfeng tadi. Disana ada danau buatan juga banyak tetanaman bunga-bunga, merupakan suatu pemandangan yang sangat indah dan mempesona kaisar tersebut, maka kebun ini olehnya dinamakan "Shui Mu Qing Hua", Qing berarti tenang dan tenteram dan Hua adalah bunga yang cerah gemilang, Tsing-hua bermakna perkebunan yang Tenang dan Gemilang.

Kaligrafi Kaisar Xuanfeng
Kaligrafi Kaisar Xuanfeng
Prakata tersebut diambilnya dari suatu pantun berjudul "Melancong di Danau Barat", yang diciptakan oleh seorang pujangga di waktu Dinasti Jin Timur pada abad ke-4 yang bernama Tjia Soek Gwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun