Tindakan yang Bisa Dilakukan dalam Kegawatan Reaksi Alergi Suntikan Vaksin Covid-19

Suntikan vaksin Covid sudah di depan mata. 

Banyak yang meragukan vaksin Covid yang menggunakan cara pembikinan yang baru, dengan bahan genetika virus yang belum pernah teruji, belum terbuktikan aman setelah masuk di dalam tubuh kita, yang tidak mengetahui apa efek jangka panjangnya, setelah menerima suntikan tersebut. 

Namun sudah nyata ada berbagai efek samping yang segera timbul dari vaksin yang mempergunakan bahan genetika virus tersebut, terutama dari vaksin bikinan Pfizer, yang ternyata berpotensi yang sangat serius, yaitu reaksi alergi.

Reaksi alergi pada 2 tenaga medis yang timbul segera dalam beberapa menit setelah disuntikkan vaksin Pfizer kemarin hari di Alaska menyebabkan kegemparan yang sudah dilaporkan oleh segala media di dunia.

Kejadian reaksi efek samping dari vaksin Pfizer yang menggunakan bahan genetika virus sudah menumpuk, dalam jangka waktu sesingkat dikeluarkannya untuk umum, dari reaksi rasa kesakitan sampai peradangan urat syaraf sudah berkali-kali dilaporkan. 

Namun keseriusannya tetap ditekan oleh badan kesehatan Amerika, supaya bisa meneruskan vaksinasi kepada kebanyakan rakyatnya, upaya ujung jalan dalam penanganan Covid yang sudah sukar dikendalikannya di sana.

Reaksi alergi dari suntikan itu, lain. Karena bisa mematikan dalam seketika, ada pentingnya untuk dibicarakan di sini:

Tindakan apa yang bisa segera dilakukan, seandainya terjadi reaksi alergi setelah injeksi vaksin Covid?

Walaupun tidak banyak yang bisa dilakukan oleh diri kita yang bukan medis, tetapi masih harus berwaspada, ada jalan yang bisa segera dilaksanakan dalam kegawatan itu.

Ilustrasi penyutikan vkasin pada pasien| Sumber gambar: Reuters via www.straitstimes.com

Reaksi alergi dari sesuatu suntikan walaupun sangat jarang terjadi, bisa mematikan dan jangan menunggu apakah bisa membaik sendiri.

Pertama-tama jadikanlah kebiasaan, setelah menerima sesuatu suntikan, segala suntikan, tunggulah sedikitnya 30 menit di rumah sakit maupun kantor praktik dokter yang memberi suntikan itu, jangan terus bertolak pulang.

Bila sudah meninggalkan fasilitas kedokteran dan mulai timbul gejala alergi, tetap bertenang pikiran dan bertindak secepatnya.

Gejala alergi bisa berupa sangat ringan, seperti kulit tampak kemerahan dan gatal-gatal. Bila masih diperjalanan, bisa segera kembali ke fasilitas kedokteran, tetapi bila sudah berjarak jauh dari fasilitas tersebut, panggillah 911 atau nomor telepon serupa untuk penolongan.

Carilah segera obat anti-alergi yang disebut antihistamine, terutama Benadryl (diphenhydramine), untal saja 25-50mg setablet, dalam bentuk obat batuk kanak-kanak pun sama saja, boleh dalam segala keadaan lambung, sesudah maupun sebelum makan sesuatu.

Bila sudah tiba di rumah, semoga sedikit-dikitnya ada persediaan Benadryl (diphenhydramine) atau Zyrtec (cetirizine), maupun antihistamine apa saja yang sedang ada di dalam laci. Selalu sediakan dalam kondisi obat yang bagus, meskipun sudah expired, lewat tanggal waktunya, untal sajalah.

Reaksi alergi pada umumnya ringan hanya kulit tampak merah di permukaan badan, kadang keluar bliduren dan gatal.

Segera makanlah Benadryl atau Zyrtec setablet saja.

Bila reaksi kulit itu timbul juga di muka atau bila bibir maupun salah satu kelopak mata mulai menebal, kadang kala mulai ada perasaan berat bernafas, walaupun tidak terasa sesak nafas, itu tandanya tekanan darah jatuh merendah dari reaksi alergi.

Tindakan pertama, berteriaklah minta tolong!

Cari dan segera menguntal satu tablet Benadryl atau Zyrtec yang tersedia, tetapi bukan dan jangan kedua-duanya sekaligus. Segera panggil 911 rescue team atau sejenis.

Yang penting bisa diberikan oleh paramedic ambulance dan fasilitas rumah sakit atau dokter di kantornya, adalah oxygen supplement dalam konsentrasi tinggi dengan respirator masker.

Bila tekanan darah sangat merendah atau ada gejala penyumbatan saluran pernafasan dan membengik, inilah reaksi anaphylaxis bisa mematikan karena hypoxic.

Selain infusi cairan, untuk ekspansi dan mengisi volume peredaran darah, memperbaiki tekanan darah rendah dari shock, dipertimbangkanlah suntikan epinephrine (adrenalin) dalam dosis tidak melebihi 0,3 ml kedalam lapisan kulit, boleh diulang setiap 5 menit sebanyak 3 kali saja.

Suntikan epinephrine tersebut pada umumnya bisa diberikan oleh paramedic ambulance setelah mendapatkan persetujuan dari dokternya di setasiun pangkal.

Utarakan kepada paramedis maupun dokter bila mempunyai keadaan segala penyakit jantung. Epinephrine juga bisa membahayakan keadaan jantung. Penggantinya, cukup dengan oksigen, cairan infusi, dan antihistamine.

Seandainya dulu-dulu pernah ada reaksi alergi pada obat-obatan seperti penicillins, bukanlah pantang menerima vaksinasi Covid.

Vaksin China yang merupakan vaksin dari virus yang dilemahkan, bukan vaksin pola-pola, sudah diberikan kepada sejuta lebih relawan uji klinis di China sendiri, juga puluhan ribu lainnya di negara Emirate, Brazil, dan lainnya, belum ada laporan reaksi efek samping yang serupa. 

Tetap perlu menunggu sedikitnya 30 menit sebelum pulang, untuk segala suntikan, bukan hanya untuk vaksin saja.

Oleh: Anthony Hocktong Tjio.
Pensiunan: Specialis Emergency Medicine. Specialis Allergy-Immunology. Specialis dan asisten profesor Pediatrics.

Monterey Park, 18 Desember 2020.

Bacaan: straitstimes.com