Festival Lampion atau Teng-hui yang pada umumnya diselenggarakan di klenteng atau di taman umum. Dimasa lampau merupakan arena untuk menguji kecakapan sastra seseorang dan kesempatan pertemuan muda-mudi. Untuk melambangkan terang bulan yang pertama dalam tahun baru, menggantungkan lampion-lampion merah dengan motip yang indah. Setiap lampion dihiasi dengan syair teka-teki pada sisi-sisinya yang jawabannya untuk ditebak, mungkin berupa suatu huruf Mandarin, nama binatang atau peristiwa dalam sejarah. Hal ini kemudian juga menjadi suatu alat perjudian serupa nomor buntut yang disebut hua-hui (hui=festival, hua=bunga), yang juga pernah melanda Indonesia pada achir tahun 60'an abad yang lalu.
Referensi:
- Zhang Wenbin, editor (2000): Unique Attraction Source Seeking. Hal. 103-105. (Bahasa Mandarin).
- Artikel 1Â dan 2
Oleh: Anthony Hocktong Tjio.Â
Cap-go-meh Tahun Tikus.
Monterey Park, CA. Â 8 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H