Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sejarah Panjang Es Shanghai

24 Agustus 2017   11:29 Diperbarui: 25 Agustus 2017   01:45 5302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar baidu) | Depot es Guan Sheng Yuan di Nanjing Lu, Shanghai, 1934. (gambar baidu)

Kemudian baru diketahui bahwa Malaria bersama penyakit demam yang serupa, Demam Kuning (Yellow Fever) dan Demam Berdarah (Dengue Fever), ditularkan oleh gigitan nyamuk yang membawa kumannya. Hanya saja masih belum ada obatnya dipermulaan abad 19 lalu, dari dalil bila penyakit demam harus mengobatinya dengan pendinginan badan, maka upaya mencari cara pendinginan ini menjadi kejaran ilmiah diwaktu itu.

Mengandalkan penemuan orang Skotlandia pada tahun 1748 di Universitas Glasgow, William Cullen, yang prinsipnya dengan pemuaian gas yang pesat bisa mendinginkan, maka prinsip ini dipakai seorang walikota Apalachicola di Florida, dokter John Gorrie yang sedang mencari pengobatan Demam Malaria dan Demam Kuning disana.

Pertama-tama dia memekatkan gas dengan pompa lalu tekanan itu segera dilepaskan supaya dalam sekejap mata gas memuai, maka dia menciptakan mesin bikin es yang pertama di tahun 1851. Diapun dijadikan bapak dari kulkas dan air-con jaman sekarang.

(gambar dari Museum John Gorrie) | Mesin es batu pertama yang mempergunakan 2 kompresor dan penampungan hasil jadi es di kotak kayu, ciptaan Dr. John Gorrie, 1851. (gambar dari Museum John Gorrie)
(gambar dari Museum John Gorrie) | Mesin es batu pertama yang mempergunakan 2 kompresor dan penampungan hasil jadi es di kotak kayu, ciptaan Dr. John Gorrie, 1851. (gambar dari Museum John Gorrie)
Menyusul itu berbagai mesin bikin es terus bermunculan, dan es batu mulai diperindustrikan di Eropah. Dari Inggris pada saat itu ada kongsi Jardine Matheson & Co yang berdagang candu, sutra dan teh di India yang juga sampai di Hong Kong. Kongsi ini terus berkembang di Shanghai mendirikan berbagai pabrik sandang dan pangan, dan pada tanggal 29 Januari 1880 membuka pabrik es batu ditepi Sungai Suzhou di Shanghai, pabrik es yang pertama di Tiongkok.

Ada sesosok tokoh yang berpengaruh didalam es Shanghai ini, Turpin Hsi (1891-1968), dia adalah cucu dari pendiri bank HSBC (Hong Kong and Shanghai Banking Corporation) kelahiran Shanghai, lulusan teknik penyehatan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) pada tahun 1914.

Selama studi di Boston, dia sangat aktip dalam menampilkan kebudayaan Tionghoa kepada masyarakat Amerika disana, saat itu Tiongkok baru saja terbentuk dan Tionghoa baru merdeka dari kekangan sistem feudal yang sudah berlangsung ribuan tahun. Dia bersama kawan-kawan dan saudaranya sendiri mendirikan "Klub Malam China" yang sering mempertunjukkan tunil, musik dan tarian Tionghoa, juga memperkenalkan badminton yang diciptakan di India itu di sana.

Sekembalinya di Shanghai, dia mendirikan pabrik es batu Pelangi pada tahun 1930, dan juga membuka pabrik es krim "Malam China", yang pertama di Tiongkok, ini segera menjadi kesukaan penduduk asing di wilayah konsesi kolonialisme di Tiongkok saat itu.

Sampai hari ini pabrik es Pelangi masih memproduksi es batu untuk kebutuhan Shanghai, dan es krim Malam China pernah diromantiskan oleh pasukan Jepang dalam sebuah lagu pada tahun 1938, juga dipakai buat judul satu film Jepang di tahun 1940, "Shina no Yoru".

(gambar diaoxulin)
(gambar diaoxulin)
(gambar diaoxulin)
(gambar diaoxulin)
(gambar diaoxulin) | Pabrik es Pelangi di Shanghai hari ini. (gambar diaoxulin)
(gambar diaoxulin) | Pabrik es Pelangi di Shanghai hari ini. (gambar diaoxulin)
Demikianlah sesudah es batu mudah didapatkan dimana-mana, maka depot es yang pertama buka di Tiongkok. Didirikan oleh seorang konglomerat kelahiran Kanton, Xin Guan Sheng dipertokoan Jalan Nanjing Lu, kotalama Shanghai dekat Waitan (The Bund).

Depot Es Guan Sheng Yuan ini menyuguhkan kreasi serutan es yang bagaikan pelangi, dihiasi dengan kacang merah, cincau, gudir dan buah-buahan, ini segera menjadi budaya pencuci mulut di Shanghai, maka dari sinilah resmi terlahirnya Es Shanghai pada tahun 1934.

(gambar mingpao) | Depot es Guan Sheng Yuan di Nanjing Lu, Shanghai, 1934. (gambar mingpao)
(gambar mingpao) | Depot es Guan Sheng Yuan di Nanjing Lu, Shanghai, 1934. (gambar mingpao)
(gambar baidu) | Depot es Guan Sheng Yuan di Nanjing Lu, Shanghai, 1934. (gambar baidu)
(gambar baidu) | Depot es Guan Sheng Yuan di Nanjing Lu, Shanghai, 1934. (gambar baidu)
(gambar cilegon) Alat es pasah klasik. (gambar cilegon)
(gambar cilegon) Alat es pasah klasik. (gambar cilegon)
(dokumen pribadi) Es campur pelangi asli di Shanghai sekarang. (dokumen pribadi)
(dokumen pribadi) Es campur pelangi asli di Shanghai sekarang. (dokumen pribadi)
Sampai ketika Shanghai diperkosa fasis Jepang, meski dibumi hanguskan juga tidak merubah warna pelangi es Shanghai tersebut, dan seterusnya sudah menjadi sejarah.

Sewaktu panas-panasnya beberapa hari lalu, bisa menikmati es Shanghai yang disediakan di Monterey Park sini, sungguh menyegarkan awak.

(Anthony Hocktong Tjio)
(Anthony Hocktong Tjio)
(Anthony Hocktong Tjio)
(Anthony Hocktong Tjio)
(Anthony Hocktong Tjio)
(Anthony Hocktong Tjio)
(Anthony Hocktong Tjio) | Es Shanghai di bazaar St Stephen Martyr, Monterey Park, 20 Agustus 2017.
(Anthony Hocktong Tjio) | Es Shanghai di bazaar St Stephen Martyr, Monterey Park, 20 Agustus 2017.
Sekarang ada Es campur Teler 77 di Jakarta ciptaan oma Murniati Wijaya di tahun 1982. Tidak perlu berpola-pola dan tidak peduli namanya menjadi apalah, sekali es campur yang asli memang dari Shanghai, tetap namanya Es Shanghai.

Monterey Park, CA. 23 Agustus 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun