Satu yang disini baru beres, terjadi kekalutan disebelah utaranya, sekarang Bandit Kerdil muncul di pesisiran Zhejiang, Jendral Qi yang baru saja menarik nafas dalam di Chong-wu, segera dikirim ke Linhai, Zhejiang pada tahun 1555.
Kebetulan pernah ada sepotong tembok tanah diatas bukit diselatannya Sungai Yangtze di Linhai dekat Taizhou. Menurut ceritanya bekas tembok yang sepanjang 4 kilometer itu sudah berada disana kira-kira 1,600 tahun, yang semulanya dibangun pada jaman Dinasti Jin Timur ditahun 402 AD untuk pertahanan terhadap pergolakan para petani atau membendung pasang laut disana. Kemudian pernah dipugar di jaman Dinasti Song Selatan pada abad 11, yang sekarang sudah hancur dan terdapat banyak lubang-lubang tanda serangan panah pada tembok tumpukan tanah tersebut.
Sekarang Jendral Qi menggerakkan 4000 tentara dari petani asal Yiwu, dengan mempergunakan dasar tembok yang pernah ada di Linhai tersebut, membangun kembali garis pertahanan terhadap serangan Bandit Kerdil disana.Â
Selama 8 tahun bertugas disana dia memperluas, mempertinggi dan memperpanjang bangunan tembok itu sampai 6 kilometer, dengan memakai model yang sudah ada di Chong-wu maka Tembok Linhai ini juga dibangun dengan lapisan bahan batu yang tahan serangan meriam dan dilengkapi beberapa bangunan gardu pengawasan diantaranya, sehingga sangat kukuh dalam kegunaan pertahanan perang maupun menolak banjir air laut.Â
Bangunan ini persis dengan Tembok Batu Ston yang satu-satunya berada di Eropah, dan 5 tahun kemudian, Tembok Batu Linhai ini menjadi prototipe dari pembangunan Tembok Besar Tiongkok di Beijing.
Mongol Tartar Kublai Khan pernah menduduki Tiongkok selama 90 tahun dari tahun 1271 hingga 1368, sudah dikalahkan oleh Tionghoa Ming dan diusir dari wilayah Tiongkok 200 tahunan. Kebanyakan sisa-sisa Mongol Tartar melarikan diri ke utara kembali ke Mongolia, yang lainnya sebagai Muslim Mughal dari Yunnan menuju ke Afghanistan yang kemudian menduduki India.
Selama 16 tahun Jendral Qi disana mempertahan Tionghoa Ming terhadap serangan yang berlarut-larut dari Altan Khan di Jizhou, Hebei, dan diatas dasar Tembok Panjang yang kawakan itu dia membangun tembok batu ala Chong-wu dan Linhai tadi.
Semula, Tembok Besar phase 3 ini dikenal "Wan Li Chang Cheng" () yang memperingati  "tembok panjang yang dibangun dalam era Kaisar Ming Wan-li", kemudian, Tionghoa yang membanggakan bangunan raksasa sekarang itu bagaikan rekayasa Qin Shi-huang-di 2300 tahun lalu, maka sejak dipermulaan abad lalu, penamaan "Wan Li Chang Cheng" yang bermakna "Tembok Panjang Puluhan Ribu Mil" () dipakai lagi.