Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Riwayat Mozart di Belakang Konser Piano Pemahkotaan Raja Austria

19 Juli 2017   08:10 Diperbarui: 5 Desember 2018   21:59 6581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mozart usia 13. (gambar dari Mozart Museum Salsberg)

Dalam kenyataannya ada bukti bahwa gerakan ke-2 dan ke-3 konser piano itu juga kemudian harus disempurnakan oleh orang lain.

Senantiasa banyak pemuja berkunjung didepan Rumah Kelahiran dan Museum Mozart di Kota Lama Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Senantiasa banyak pemuja berkunjung didepan Rumah Kelahiran dan Museum Mozart di Kota Lama Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Patung monument Mozart di alun-alun Kota Lama Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Patung monument Mozart di alun-alun Kota Lama Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Rumah kediaman dimana banyak karya musik diciptakan di Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Rumah kediaman dimana banyak karya musik diciptakan di Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Oleh-oleh serba Mozart yang memenuhi Kota Lama Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Oleh-oleh serba Mozart yang memenuhi Kota Lama Salsberg. (gambar dokumen AH Tjio)
Mozart meninggal dunia diusia muda 35 tahun, dan Raja Leopold II yang suka tetapi tidak mengerti musik itu juga menyusulnya setelah hanya 2 tahun diatas tahtanya.

Meluas dikabarkan Mozart menulis misa arwah untuk persediaan kematian dirinya (Requiem), ini sukar bisa dipercaya. Dia seorang yang bi-polar tidak mungkin bisa meramalkan bakal mati di usia masih muda, sehingga tidak ada alasan untuk mempersiapkan kematiannya sendiri.

Meskipun dia sudah sering sakit dan menyukarkan kegiatan pertunjukan konsernya, tetapi masih tidak terputus menulis karya musik yang besar selama 3 tahun sebelum akhir hayatnya, salah satunya yaitu konser piano Pemahkotaan tersebut, satu lagi yang terakhir nomor 27 dan beberapa karya tunil operanya yang ternama, dan begitu rupa terus menulis musiknya sampai beberapa saat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Masih menulis musik pada saat akhir hidupnya. (gambar Mozart Museum Salsberg)
Masih menulis musik pada saat akhir hidupnya. (gambar Mozart Museum Salsberg)
Dituturkan oleh istrinya setelah Mozart meninggal dunia di kedinginan malam tanggal 5 Desember 1791, bahwa dia itu baru saja menerima bayaran uang persekot dari bangsawan Count Franz von Walsegg untuk menulis lagu Requiem, demi memperingati istrinya yang sudah meninggal dunia 8 bulan, dan Mozart juga baru memulai menyusun 3 dari 9 bagian musik itu.

Sedangkan 2 dari 3 bagian tulisan asli dari Mozart itu masih juga dalam taraf rancangan saja terus dia mati, maka istrinya lantas diam-diam memperkerjakan temannya yang bernama Franz Xaver Sussmayer untuk meneruskan komposisinya sampai selesai, supaya mendapat ansuran pembayaran terakhir dari bangsawan yang membelinya itu, maka karya rampung Requiem Mozart itu sebetulnya hampir keseluruhannya adalah ciptaan Sussmayer dibelakang layar, dan baru bisa diserahkan kepada pembelinya setahun berikut kematiannya Mozart.

Kabar Mozart menulis Requiem untuk kematiannya sendiri itu adalah hoaks.

***

Referensi:
Wolfgang Amadeus Mozart, Hans Mersmann (translator): Letters of Wolfgang Amadeus Mozart. (1928, republished 2016) Dover Publications.
Mitsuko Uchida: Mozart - Piano Concerto No. 26
 ---
Oleh: Anthony Hocktong Tjio.
Monterey Park, CA. 17 Juli 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun