Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nama Tempat Peninggalan Kejayaan Hindu di Jawa

26 Mei 2016   12:37 Diperbarui: 26 Mei 2016   12:49 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Achirnya disebabkan adanya migrasi atau pelarian bangsa Dravidian dari India Tenggara ke Nusantara disekitar 2000 tahun lalu, dan terus menerus orang Tamil tersebut berdatangan menghuni dan mendirikan kerajaan mereka di Nusantara sampai achir abad 15 M. Selama 1500 tahun terachir ini, Dravidian Tamil itulah yang menjadikan orang pendatang phase ke-empat sampai sekarang. Dari keturunan mereka orang penduduk phase ke-empat yang mendominer itu bersama dari Cina orang penduduk phase ketiga tadi yang membentuk orang Indonesia tulen zaman sekarang ini, bukan dari peranakan lainnya.

Selama 2000 tahun itu, dari kerajaan Pandyan yang pusat kekuasaannya di Madura (sekarang disebut Madurai) sampai kerajaan para konglomerat Pallava yang pusat perdagangannya di Mahabalipuram (sekarang disebut Mamallapuram), bangsa Tamil India Selatan keluar dari Teluk Bengal membawakan dengan mereka kebudayaan Mahabharata Hindu dengan tulisan Sanskrita, pemasaran perdagangan sutra, kerajinan perak, pembangunan candi, dan bahasa mereka sampai di Nusantara.

Maka dari sejarah diatas, ada banyak peninggalan tempat-tempat dari masa kejayaan kerajaan Hindu Nusantara yang masih berada di Jawa, dan dari peninggalan pengaruh Tamil yang kental itu juga bisa dicari etimologi-nya, yaitu asal penamaannya yang memang berasalkan Sanskrita dari kepercayaan Hindu, dan bisa diterjemahkan sebagai berikut:

Jawa, adalah dari Jagadvyapi atau Javadvipa yang artinya “Dunia kediaman Dewa Siwa”.

Jakarta, adalah dari Jaya atau Vijaya yang merupakan nama pujian Dewi Mahashakti Durga, “Pemenang dan Penakluk segala kejahatan”, jelmaan Dewi Parvati istri Dewa Siwa, dan karta itu artinya dermaga, jadi adalah “Dermaga Dewi Durga”.

Surabaya, adalah dari Sura Bagh yang artinya “Taman Ksatria”. Ada sejarahnya tersendiri dari Raden Wijaya yang menamakannya Ujung Galuh asal tempat permukiman ksatrianya dalam perlawanan dengan pasukan Mongol Tartar Kublai Khan.

Semarang, adalah dari Sumaru-puram yang artinya “kota Gunung Sumaru” yang terletak di Jambudvipa, Pulau Pohon Jambu yang dari situ asalnya Prabhu Aji Saka yang datang membentuk kerajaan Jawa yang pertama Medang Kamulan, dan menuliskan puisi yang menceritakan dua utusannya yang tidak kembali membawakan pusoko-nya, sehingga dari puisi tersebut terciptakan aksara Jawa, Hanacaraka.

Yogyakarta, adalah dari Yagyamaya yang merupakan nama penghormatan Dewa Siwa “pendiri upacara kurban” dan karta artinya dermaga, jadi artinya “Dermaga Dewa Siwa”. Lain kemungkinan adalah dari Yogi yaitu nama penghormatan Prabhu Hanuman, jadi artinya “Dermaga Hanuman”.

Surakarta, adalah dari Sura yaitu Ksatria yang artinya “Dermaga Ksatria” ditepi Bengawan.

Purwakarta, Jawa Barat dan Purwokerto, Jawa Tengah, adalah dari Purva yang artinya timur dan Karta yang artinya dermaga, maka “Dermaga Timur”.

Mojokerto, maja berarti “agung”, maka adalah “Dermaga Agung”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun