Dalam cerita liar, seorang istri cerdas yang menemukan lumpia.
Popia atau lunpia?
Satu cerita dijaman Song diabad 10-13M, ada seorang siswa yang tekun berlajar untuk mempersiapkan ujian negeri, siang dan malam mengunci dirinya dikamar belajar, meski istrinya pun harus mengetuk pintu untuk mengantar makanannya, tetapi juga tidak punya napsu makan, dan kelihatan dia selalu hanya makan kue kering sambil menulis catatannya, lama kelamaan dia menjadi pucat, lemah dan lesuh, gara-gara kekurangan gizi dari tidak teratur makan dan minumnya, ini mencemaskan istrinya. Suatu hari dibuatnya adonan tepung beras yang dipenggang pada telapak satu tangan dan dioleskan pada permukaan wajan rata diatas api, membuat satu lapisan kulit tepung beras setipis dan setransparan lapisan es yang disebut dalam Mandarin: bo-bing簿冰 yang Hokkian-nya “po-pia”, untuk membungkus lauk pauk sayuran dan daging yang sangat disukai oleh suaminya, sehingga menjadi lebih sehat dan lebih bersemangat untuk belajar. Hidangan ini kemudian disebut po-pia (kue kulit tipis / 薄餅). Versi po-pia ini masih dipertahankan sebagai Goi Cuon (kue musim Semi) di-Vietnam.
Goi Cuon. (gambar dari Maggie’s Meals).
Lain cerita, bahwa ada seorang anggauta kabinet kekaisaran Dinasti Qing (1644-1912) kelahiran Quemoy (Kinmen / 金門) Hokkian, Cai Qian (蔡谦/Tjoa Gian) namanya, dan dia adalah pejabat tinggi yang jujur tetapi berkeras kepala, pada suatu ketika dia bikin marah sang kaisar karena tekad menasehati kesalahannya, dengan setengah gurau kaisar menyetrap Cai Qian untuk dari saat itu harus menulis segala laporannya dengan menggunakan kedua tangannya bersamaan. Dalam tanggapan Cai Qian, sabda kaisar merupakan titah walaupun maksudnya cuma senda, segera melatih dirinya untuk menggunakan kedua tangannya menulis setelah pulang dirumahnya. Menulis laporan kenegaraan tidak semudah menulis sajak, selain harus menggunakan pembicaraan pengacara, menulis dengan kaligrafi indah, juga kalimatnya musti tepat tanpa coretan, untuk menyelesaikan satu laporan meskipun pendek juga harus terputus-putus sambil berpikir mendalam kemudian meneruskan penulisannya, sebelum adanya Microsoft Word sungguh memakan waktu.
Cai Qian yang berkepala batu, meskipun sudah dirumah dan tidak terlihat oleh kaisar, dia tetap patuh pada perintah kaisar untuk menggunakan dua tangan sekaligus untuk menulis, maka pada waktunya makan dia pergunakan untuk mendengarkan laporan dari bawahannya, segera terpikir apa yang harus ditulis, segera kekantornya untuk menulis dengan kedua tangannya, sehingga sering kelaparan setelah pekerjaan rumahnya selesai. Disini sekali lagi dalam cerita, muncullah sosok istri cerdas yang perduli atas gizi dan kesehatan sang suami, dibungkuskan lauk pauk dalam selembar pancake dan disuapkan kedalam mulut Cai Qian sewaktu tangan-tangannya sedang sibuk. Kejadian ini katanya kebetulan pada Hari Nyepi (寒食/han-shi) yaitu Ceng Bing pada musim Semi, maka muncullah Chun Juan 春卷 / jun-kin /spring roll, alias 潤餅 run-bing/lunpia /lumpia.
Siapa pencipta lumpia?