Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asal Usul Kosa Kata China

22 Mei 2014   00:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam catatan sejarah Shi-ji dari Tiongkok, Maha Sejarahwan Sima Qian yang bertugas diistana Han Wu-di menceritakan bahwa duta besar Zhang Qian kembali dengan kegagalan misi diplomasinya ke Bactria (Uzbekistan) pada tahun 126 BC, karena raja Bactria menolak untuk bersekutu dengan Tionghoa Han berperang menghadapi Hun yaitu Xiong-nu. Tetapi dengan demikian Zhang Qian telah membuka Jalur Sutra lintas Utara dari Chang’an (Xi’an) kenegara-negara di Sentral Asia, malah Zhang Qian sewaktu kembali dari Bactria membawa sepintal bahan sutra yang disebut “cinapatta” dari sana, yaitu pintalan sutra buatan Cina. Setahunya Han bahwa sutra adalah hasil dari Tiongkok Semula, tetapi juga belum pernah dengar masih ada lain produk sutra yang dari Cina itu. Hingga sewaktu Han Wu-di dalam kampanye memperluas wilayahnya keselatan sampai mencapai Yunnan pada tahun 110 BC, baru diketemukan bahwa disana ada negeri Ye-lang yang merupakan pusat perniagaan sutra yang disebut cinapatta itu, dari Yelang tersebut pintalan sutra disalurkan melalui Jalur Sutra lintas Selatan yang melewati tebing selatan Himalaya sampai ke Gujarat India disebelah selatan dan ke Bactria Persia disebelah utara. Maka diketahuilah sekarang bahwa cinapatta itu dari Yunnan, tetapi masih belum jelas mana yang disebut Cina yang menghasilkan sutra itu.

Peta simpang jalan perniagaan Jalur Sutra Selatan antara Chengdu, India dan Teluk Tonkin melalui Yelang diwilayah Yunnan, Guizhou dan utara Vietnam sejak abad 4 BC.

Pada awal abad 21 AD ini , bermunculan juga perkiraan-perkiraan letak sesungguhnya itu Cina yang dimaksudkan dalam Arthasastra maupun Shi-ji. Diantaranya ada 2 thesis yang patut diutarakan disini. Pertama adalah dari Tiongkok sendiri, oleh Duan Yu, dalam bukunya “Kumpulan Penyelidikan Jalur Sutra Lintas Selatan” (2006), dan kedua adalah dari Australia, sejarahwan sinologis Geoff Wade, dalam publikasinya di Amerika “The Polity of Yelang and the Origins of Name China” (2009).

Menurut Duan Yu, Cin adalah Cheng-du yaitu ibu kotaSichuan. Sebelum Shu yaitu nama tuanya Sichuan dicakup Han, Cheng sudah merupakan pusat perindustrian kerajinan tangan seperti rajutan bambu, benda lacquer, produk bahan kulit (cinasi), dan tentunya pintalan dan tenunan sutra untuk diekspor. Dari penemuan penggalian archeologi dari berbagai tempat di Tiongkok yang merupakan peninggalan dari jaman sejauh Dinasti Shang diabad 16 BC sampai yang dari Dinasti Han diabad 2 BC, sudah ada benda barang yang ber-cap-kan “Made in Cheng”. Cheng berarti barang jadi atau finished product, maka Cheng-du berarti “kota produksi barang jadi”. Dari sana produk-produk sutra disalurkan melalui pusat distribusi di Kerajaan Yelang disekitar Yunnan yang kemudian dijual melalui Jalur Sutra Selatan sampai Gujarat dan Bactria sebagai cinapatta sejak abad 4 BC atau sebelumnya. Sedangkan, Cheng dalam dialek Sichuan memang berbunyi: Cin atau Sin.

Menurut Geoff Wade, Cina adalah negeri Yelang yang pernah ada diperbatasan antara Yunnan dan Guizhou, diselatannya Chengdu. Yelang yang terkenal sebagai “negari kecil yang tidak tahu diri” dan kemudian dicakup oleh Han memang merupakan tempat perniagaan utama dalam Jalur Sutra Selatan, negerinya tidak memprodusir apa-apa, hanya berfungsi sebagai pusat makelar barang dagangan dari Chengdu menuju Bactria dan Gujarat pulang pergi. Kesimpulan Cina adalah Yelang ini berdasarkan penyelidikan bahwa “ye-lang” tersebut sebetulnya berbunyi “czin-a” dalam dialek Lolo, bahasa lokal bangsa Yi didaerah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun