Jadi, mengapa sih orang rela membayar mahal-mahal hanya untuk ditakut-takuti?
Mari kita mulai dari penjelasan yang paling mendasar.
Ingatkah Anda? Rasa takut merupaan salah satu emosi dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir. Menurut Paul Ekman, emosi manusia terbagi 6 yang dikenal "The Six Basic Emotion", mencakup: rasa senang, sedih, takut, marah, jijik dan terkejut.
Nah, sadarkah Anda semua, emosi dasar ini terkadang mulai banyak dieksploitasi industri-industri tertentu untuk menghasilkan banyak uang. Emosi jijik, katakanlah. Tahukah Anda bahwa ternyata penggemar acara "Fear Factor" yang kadang menampilkan uji nyali orang memakan serangga atau cairan menjijikkan, membangkitkan sensasi tertentu, dan ternyata banyak orang menyukainya? Tak mengherankan kalau acara Fear Factor termasuk yang ratingnya tinggi, pada masanya!
Kembali ke emosi takut dan terkejut yang ditimbulkan oleh film horor. Faktanya, meskipun ini tergolong emosi tidak menyenangkan (unpleasant emotion), tetapi tetap bikin orang tertarik (bahkan ketagihan) untuk mengalaminya. Inilah yang membuat orang rela merogoh duitnya.
Selain itu, perasaan takut, penasaran, terkejut memenuhi salah satu dari 6 kebutuhan dasar-nya Anthony Robbins, yakni ketidakpastian (uncertainty).
Intinya, pada dasarnya orang punya kebutuhan untuk terbebas dari sesuatu yang rutin dan monoton. Nah, alur atau plot film horror dengan suspens yang bikin kaget, sulit diprediksi merupakan bagian dari pemenuhan basic need "uncertainty" ini.
Tak mengherankan, sampai kapanpun sesuatu yang berbau horror, terus masih akan dinikmati selama manusia masih hidup di muka bumi ini. Bahkan, kalau kita perhatikan.
Bukan hanya dalam bentuk film, berbagai rumah hantu, atau tamasya ke Dangeon Castle ala "Rumah Hantu" yang berisi beraneka ragam hantu yang menakutkan, pun masih tetap ramai dikunjungi. Bahkan, ada lho berbagai paket jalan-jalan "Tamasya ke Rumah-rumah Berhantu" yang juga laris jadi salah satu paket wisata. Jadi, intinya orang memang tidak segan-segan membayar hanya untuk ditakuti!
Penjelasannya Neurocinematics
Ada sebuah ilmu yang sedang berkembang saat ini, namanya Neurocinematics. Inilah ilmu yang mencoba mengkaitkan antara ilmu tentang otak manusia dengan pengalaman menonton film. Salah satu pelopornya adalah Michael Grabowski, seorang associate professor di bidang komunikasi di Manhattan College serta penulis "Neuroscience and Media: New Understandings and Representations."