Mohon tunggu...
Anthony Dio Martin
Anthony Dio Martin Mohon Tunggu... Human Resources - WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Anthony Dio Martin, WISE (writer, inspirator, speaker dan entepreneur) dan juga ICF certified executive coach, yang dijuluki "The Best EQ Trainer Indonesia". Beliau penulis 18 buku dan lebih dari 25 CDAudio. Salah satu bukunya menerima penghargaan MURI. Beliau pernah memandu beberapa program motivasi di TV kabel, saat ini punya siaran rutin program radio “Smart Emotion” di SmartFM. Youtube: anthony dio martin official IG: anthonydiomartin Kontak & info: 021-3518505 atau 3862521 atau email: info@hrexcellency.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Anjing, Inilah Lima Inspirasi Penting di Tahun Anjing

16 Februari 2018   13:03 Diperbarui: 16 Februari 2018   15:29 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisa dibaca disini juga: https://www.rover.com/blog/loyal-dogs/

Bisa dibaca disini juga: https://www.rover.com/blog/loyal-dogs/
Bisa dibaca disini juga: https://www.rover.com/blog/loyal-dogs/
Nah, dari beberapa kisah tersebut di atas, saya ingin padukan dengan  berbagai komentar yang positif maupun "miring" di seputar seekor anjing. Saya mengambilnya dari beberapa ungkapan kita yang popular tetang anjing. Maka, hasil gabungan inilah yang jadi  intisari inspirasi untuk Anda. Inilah dia lima inspirasi yang bisa kita petik dari seekor anjing.

Pertama-tama, meskipun banyak dihina dan dicela, banyak anjing yang ternyata memberikan manfaatnya. Paling tidak, anjing melakukan peran sebagai penjaga rumah. Nah, artinya, meskipun Anda pun mungkin dicela dan dihina, tetaplah memberikan suatu manfaat dan kegunaan bagi orang-orang disekitar Anda. Jangan mau kalah dari seekor anjing.

Dua kisah anjing di Jepang dan di India tadi menunjukkan bahwa anjing ternyata juga bisa memberikan manfaatnya, dengan kesetiaan maupun dengan kemampuannya. Nah, daripada fokus kepada hal-hal buruk yang Anda alami, lebih baik fokuskan energy Anda kepada keunggulan dan kebermanfaatan dirimu.

Kedua, mulai sekarang berbicaralah dengan penuh makna. Masih ingat pepatah yang mengatakan, "Anjing menggonggong kafilah berlalu". Mengapa kafilahnya belalu? Alasannya, karena gonggongan anjing itu tidak punya makna sama sekali. Nah, supaya orang lainpun bukan hanya sekedar berlalu dan menyepelekan diri kita, bicaralah penuh makna. Jadikanlah diri kita diperhitungkan dan didengarkan dengan menyampaikan hal-hal yang sungguh bermakna, bermanfaat.

Ketiga, jangan hanya ngomong, bertindaklah. Di luar negeri ada pepatah tentang anjing lainnya yakni, "Anjing menggonggong, tidak menggigit". Artinya, ada orang yang hanya gertak sambal saja. Mereka menggertak, tapi tidak melakukannya. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari kita bertemu dengan orang yang bicaranya lantang, teriaknya kecang. Tapi, hanya itulah kemampuannya. 

Tatkala akhirnya dihadapkan pada ujian untuk melakukan sesuatu, mereka pun ciut nyalinya. Nah, apakah kamu termasuk orang yang demikian? Yang kuat dan lantang bicaranya, tapi nyalinya ciut ketika harus melakukan tindakan.

Keempat, pernahkah Anda dengar peribahasa "Tuah anjing, celaka kuda". Dalam masyarakat kita, kalimat ini kurang lebih bicara soal nasib orang yang tidak sama. Bahkan, terkadang, keberuntungan seseorang, bisa jadi kemalangan bagi orang lain. Tapi begitulah kehidupan. Kadang-kadang, apa yang menjadi krisis bagi seseorang, bisa jadi keberuntungan bagi orang lain.

Disinilah kita melihat hidup itu sebenarnya relatif. Karena itulah, kadang kita tidak perlu merasa iri ataupun marah dengan kemujuran orang lain. Setiap orang akan punya tuah(keberuntungan)-nya masing-masing. Yang penting adalah terus bergiat dan berkarya.

Dan akhirnya, kebijaksanaan lain yang bisa dipetik dari anjing adalah pepatah, "Manusia Tertarik oleh Tanah Airnya, Anjing tertarik oleh Piringnya". Disinilah perumpamaan ini mengajari kita untuk membedakan harkat kita dari seekor anjing yang kadang pikirannya sempit. Dikatakan bahwa anjing biasanya lebih tertarik pada piring dan makanannya.

Tetapi, manusia hendaknya lebih dari seekor anjing, dalam hal berpikirnya. Manusia mestinya melihat lebih jauh ke depan. Lebih luas. Ini sekaligus juga jadi sindiran. Jadi, kalau kita tidak melihat jangka panjang, hanya orientasi sekarang dan saat ini, mungkin kita jadi nggak ada bedanya dengan anjing.

Nah, semoga di tahun anjing ini membuat kita lebih waspada, lebih tangkas dalam bekerja, bukan hanya pandai berkata-kata saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun