a. Difusi yang dipermudah oleh saluran protein
Banyak molekul polar yang berukuran besar dan ion tertahan oleh membran ganda fosfolipid, tetapi dapat berdifusi melalui saluran yang dibentuk oleh protein.
Protei yang biasanya membentuk saluran adalah protein integral.
Saluran protein dapat membuka dan menutup karena adanya rangsangan listrik atau kimiawi, contohnya saat molekul neurotransmiter dapat membuka saluran protein pada membran sel saraf sehingga ion Na+ dapat masuk ke dalam sel.
b. Difusi yang dipermudah oleh protein transport
Protein transpor memiliki sifat seperti enzim yaitu bersifat spesifik terhadap zat dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya. Protein transport dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul yang dibawanya.
Protein transpor pada membran memudahkan difusi molekul asam amino dan glukosa. Pada penyakit turunan sistinuria, sel ginjal tidak memiliki protein yang mentranspor sistein dan asam amino lainnya sehingga di dalam sel ginjal terjadi akumulasi asam amino yang kemudian akan mengkristal menjadi batu ginjal.
3. Osmosis
Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut dari larutan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi melalui selaput selektif permeabel.
Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah, sedangkan larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Larutan isotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama.
Osmosis merupakan difusi air melalui membran selektif permeabel yang arahnya ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total, bukan banyaknya jenis zat terlarut.