Berkalikali ia menyatakan akan mengadakan semacam pencarian (Versuch) dengan hidupnya. Ia memilih menjadi seorang freethingker yang tidak hanya membebaskannya dari beban, akan tetapi memilih beban yang lebih berat. Berdasarkan hal ini, pola latar belakang pemikirannya mulai muncul, dan dia ingin  mengevaluasi semua nilai dan mengubah sikapnya untuk memperoleh "nilai-nilai baru".
Ketertarikan Nietzsche dalam bidang filologi telah mengantarkannya bertemu dengan Wagner dan bahkan dapat dikatakan menjadi bagian dari keluarga Wagner. Di samping Schopenhaueren, Nietzsche juga Wagnerian.Â
Pertemuan pertamanya dengan Wagner, satu hal yang ditemukan dalam diri Wagner yaitu bahwa dia juga Schopenhaueren. Hal ini tentu saja berdampak begitu dalam pada diri Nietzsche. Bagi Nietzsche, hanya Wagnerlah yang sanggup menggabungkan unsurunsur Apollonian dengan Dionysian dengan cara yang serupa dengan tragedi Yunani.Â
Penekanan Nietzsche pada kekuatan elemen Dionysian  terbukti penting bagi filsafatnya di kemudian hari. Tetap saja, dia menolak gagasan Schopenhauer tentang "penolakan kehendak." Secara ekstrim, dia menentang Kekristenan, yang percaya dia telah menggunakan elemen Dionysian ini untuk merusak peradaban.
Pada awalnya, Nietzsche tidak peduli dengan posisi Wagner, dia hanya mengagumi opera yang dia bawakan. Namun, kemunculan Wagner di Bayreuth pada tahun 1876 mengungkapkan peristiwa penting dalam persahabatan mereka. Salah satu persepsi Nietzsche tentang Wagner adalah bahwa dia bukanlah penyelamat yang pernah memuliakannya. Nietzsche menulis Bliss yang tragis pada tahun 1871 untuk persahabatannya. Tapi melihat kinerja Wagner  di Bayreuth, ada petunjuk nasionalisme Jerman dan anti-Semitisme.
Â
Pandangan Nietzsche tidak dapat melebih-lebihkan pengaruh dan kekagumannya terhadap Spencer dan Darwin. Namun, formula "survival of the fittest" memiliki pengaruh besar pada pemikiran Nietzsche tentang manusia dan umat manusia. Baginya, "Yang terkuat menang dalam hidup ini, dan kebajikan terpenting dalam hidup adalah kekuatan." Oleh karena itu, apa pun yang dinyatakan sebagai kebajikan atau  dianggap baik harus memiliki kekuatan. Di sisi lain, segala sesuatu yang lemah itu buruk dan buruk.
Dalam hal ini, pemikiran Nietzsche membedah persoalan moral yang dibaginya menjadi moralitas tuan dan budak.
- The Birth of Tragedy (Die Geburt der Tragödie,1872).
- Untimely Meditations (Unzeitgemässe Betrachtungen, 1873-1876).
- Human, All Too Human (Menschliches, Allzumenschliches (vol. 1), 1878 dan (vol. 2), 1879-1880).
- Daybreak (Morgenröte, 1881).
- The Gay Science (Die fröliche Wissenschaft, 1882).
- Thus Spoke Zarathustra (Also Sprach Zarathustra, bks I-II, 1883; bk III, 1884; bk IV (printed and distributed privately, 1885).
- Beyond Good and Evil (Jenseits von Gut und Böse, 1886).
- On the Genealogy of Morality (Zur Genealogie der Moral, 1887).
- The Case of Wagner (Der Fall Wagner, 1888).
- Ecce Homo (Ecce Homo, 1888, first published 1908).
- Â Nietzsche contra Wagner (Nietzsche contra Wagner, 1888, first published 1895).
- Twilight of the Idols (Götzen-Dämmerung, 1889).
- The Anti-Christ (Der Antichrist, 1888).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H