Tipe pemimpin kelima yakni situasional, gaya kepemimpinan ini mengasumsikan bahwa setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan sesuai dengan konteks atau situasi orang yang dipimpin. Â Model ini berangkat dari tipe kepemimpinan yang selalu adaptif mengikuti kondisi tim dan dan siapa yang dilayani.
Dalam dua dekade terakhir, beberapa ilmuwan sosial merumuskan versi teori yang lebih baru untuk menggambarkan kepemimpinan karismatik dalam organisasi (misalnya, Conger & Kanungo, 1987, 1998; House, 1977; Shamir, House, & Arthur, 1993). Â
Ada juga tipe kepemimpinan transformasional untuk menggambarkan bagaimana pemimpin yang efektif menginspirasi dan mengubah pengikut dengan menarik cita-cita dan emosi mereka. Bass (1985) mengusulkan bahwa karisma adalah komponen penting dari kepemimpinan transformasional, tetapi dia juga mencatat bahwa seorang pemimpin dapat menjadi karismatik tetapi tidak transformasional.
Terlepas dari tipe kempemimpinan tersebut, tentunya kita sepakat bahwa pemimpin nantinya harus semakin membawa perubahan sesuai kebutuhan zaman. Dalam menerapkan perubahan, pemimpin perlu menetapkan sejumlah hal yakni menentukan apa yang harus diubah, dan memahami dinamika sistem.
Salah satu tanggung jawab kepemimpinan yang paling penting dan sulit adalah untuk membimbing dan memfasilitasi proses membuat perubahan besar dalam suatu organisasi. Perubahan besar mungkin melibatkan berbagai tujuan yang berbeda, termasuk sikap, peran, teknologi, strategi bersaing, ekonomi, dan orang. Â
Ketika merencanakan perubahan besar, juga diinginkan untuk mengantisipasi kemungkinan penolakan dan merencanakan bagaimana menghindari atau mengatasinya. Ada banyak alasan untuk melawan, dan perlawanan harus dilihat sebagai respons defensif yang normal, bukan sebagai kelemahan karakter atau tanda ketidaktahuan.Â
Dalam konteks kepemimpinan, konsep kekuasaan berguna untuk memahami bagaimana orang dapat saling mempengaruhi dalam organisasi (Mintzberg, 1983; Pfeffer, 1981, 1992). Kekuasaan melibatkan kapasitas satu pihak ("agen") untuk mempengaruhi pihak lain ("target"), tetapi pengaruh ini telah dijelaskan dan diukur dalam beberapa cara yang berbeda berikut ini.Â
Kewenangan; melibatkan hak prerogatif, kewajiban, dan tugas yang terkait dengan posisi tertentu dalam suatu organisasi atau sistem sosial. Wewenang seorang pemimpin biasanya mencakup hak untuk membuat jenis keputusan tertentu untuk organisasi.Â
Kepatuhan instrumental; orang yang menjadi sasaran melakukan tindakan yang diminta dengan tujuan memperoleh imbalan yang nyata atau menghindari hukuman yang dikendalikan oleh agen.
Internalisasi; orang yang menjadi target menjadi berkomitmen untuk mendukung dan mengimplementasikan proposal yang dianut oleh agen karena proposal tersebut tampak secara intrinsik diinginkan dan benar dalam kaitannya dengan nilai, keyakinan, dan citra diri target. Identifikasi personal; orang dengan target meniru perilaku agen atau mengadopsi sikap yang sama untuk menyenangkan agen dan menjadi seperti agen.
Tipe pemimpin seperti apa yang tepat untuk kita ?