Mohon tunggu...
kamal hafizhi
kamal hafizhi Mohon Tunggu... -

menilai suatu kejadian dalam hidup memang sangatlah mudah, sebab presepsi manusia hanya ada dua yaitu Baik atau buruk, tapi pernahkah kita berada di tengah-tengah (atau) menilai dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Bersahabat

26 Oktober 2018   09:55 Diperbarui: 26 Oktober 2018   10:13 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ucup adalah anak ke dua dari tiga bersaudara Dia dilahirkan dari keluarga tidak miskin kurang kaya tapi sederhana. Pagi datang dengan sejuta keindahan di dada, Tetapi ucup sudah berkelahi dengan keadaan. Jelas saja hari pertama Dia masuk sekolah SMA Dia sudah telat, wajar karena sudah terbiasa tidur malam bangun siang, itu bukan hal aneh lagi untuk keluarganya.

Ibunya adalah sosok orang yang sangat penyabar menghadapi Anak semacam Ucup ini, setiap pagi Ibunya harus bernyanyi-nyanyi untuk membangunkan Ucup, ya.. Kurang lebih satu jam untuk Ibunya paduan suara. Wajar Ucupkan bersuku betawi lahir di Jakarta gede pun di Jakarta biasanya kalo orang betawi tidurpun dibilang pekerjaan liatin aja percakapan ini.

"Ucuuuppp bangunnnnn, kerjaan lu bisanya cuma tidduuur aja emangnya lu gak mau sekolahh apa " ungkap ibunya dengan nada tinggi.
"iya Ibuku sayang, Ucup juga udah bangun kok dari tadi " ujarnya sambil bangun dengan mata yang masih tertutup.
"dari tadi? Sekarang aja belek lu masih di mana-mana, cepet sono mandi emangnya lu kaga sekolah apa" sambil ibunya ngelemparin anduk.
"wah iyaa, Ucup kayaknya kesiangan bu " sambil ngeliat jam dinding yang ada di kamarnya.

Ucup lalu lari ke kamar mandi sambil membawa anduk. Beberapa menit kemudian Ucup keluar dari kamarnya dengan baju putih abu-abu.

"Bu, Ucup berangkat dulu yaa"ungkap ucup.
" gak sarapan dulu Cup?" Tanya Ibu.
"boro-boro buat sarapan, gak telat aja udah bagus bu" sambil mencium tangan Ibunya.
" yaudah hati ya cup di jalan, jangan bandel" pesan ibu kepada Ucup.
"iya Bu" sahut Ucup.

Pagi itu Ucup bergegas berlari menaiki Angkot untuk sampai di sekolah, jam menunjukan 06.25 WIB sedangkan sekolah masuk Jam 06:30 WIB, hati gelisah selalu terbayang selama perjalanan. Akhirnya Ucup sampai juga di sekolah barunya dengan tepat waktu, Dia menarik nafas dengan kencangnya dan mengeluarkan dengan perlahan-lahan, dia berjalan langkah demi langkah untuk mencari kelas barunya itu dengan harapan semua akan baik-baik saja dan teman-teman barunya mengasyikan. Ketika berada di Lobby sekolahnya Dia bertemu dan bertanya pada seorang guru piket yang sedang berjaga

"Permisi Pak, kalau boleh tau ruangan X-B(sepuluh B) dimana yak" Ujar Ucup.
"Oh, kalau kelas tersebut ada di lantai tiga paling ujung kelasnya dik" jawab salah seorang guru.
" kalau begitu maksihh yak pak" ungkap Ucup.
"Iyaa dik sama-sama" Jawab guru tersebut.

Berjalanlah Ucup menaiki sat- persatu anak tangga yang terbuat dari keramik putih bersinar yang sudah di bersihkan tersebut, dengan keramaian di sekitar lapangan dan terdengar suara-suara anak perempuan tertawa dengan lepas karena rasa kangennya setelah libur yang cukup lama. Sampailah Ucup pada lidah pintu kelas yang akan dia masuki .

"aduh hati gua Nervous buanget nih rasanya pengen pulang aja dan tidur lagi" kata Ucup di dalam hati.

Dengan hati yang sedikit tegang dan muka yang terlihat sedikit lelah karena terburu-buru datang ke sekolah Ucup mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas dengan kencang dan perlahan dikeluarkan, sambil masuk kaki Ucup ke ruangan kelas, teryata sudah ada Seorang perempuan berkulit sawo matang sedikit keriput, rambut hitam sedikit kusam dengan potongan model dulu kala, yaa bisaa di sebut potongan jadoel. Ternyata itu adalah seorang guru.

"Permisi, selamat pagi bu maaf saya sedikit telat ?" kata Ucup sambil menghampiri sang guru.
"iyaa, tidak apa-apa. Jangan di ulangi lagi ya, silakan mencari tempat duduk yang kosong sana !" sahut guru tersebut dengan muka yang agak judes.
"makasihh bu, " jawab Ucup sambil mencari bangku kosong.

Di carilah bangku kosong dari depan ke belakang, lalu Ucup mendapatkanya di Belakang pocok sebelah paling kanan bersebelahan dengan seorang murid laki-laki berbadan tambun rambut keriting dan mata yang terlihat juga masih mengantuk.

"permisii boy, gue boleh duduk di sebelah lu kaga keliatanya kosong tuh !! " tanya Ucup dengan nada yang sedikit berani.
"ohh muhun, duduk aja sini sebelah saya."sahut pria tersebut dengan nada sunda yang halus.
"badan doang lu serem ngomongnya mah alus pisan haha " ujar Ucup sambil menggeser bangku lalu mendudukinya.
"hehe iyah saya teh baru datang ke Jakarta dari sumedang, ngikutin nenek saya di sini " kata pria tersebut sambil tersenyum.
"ohh gituu, selamat datang di Jakarta deh gue ucapin, semoga lu betah yaa, ohh iyaa nama lu siapa ?" tanya Ucup.
" hehe iya iyaa amin mudah-mudahan, nama saya Nandar Sunandar kalo kamu siapa ?" ujar pria tersebut sambil melihat guru di depan berbicara.
"ohh kalo gitu gue mannggil lu nandar aja yak?Kalo nama gue Yusuf Fadhillah, lu kalo manggil gue Ucup aja yak soalnya itu udah panggilan kecil gue dari dulu hehe. " jawab Ucup sambil memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan.
"oke dehh Cup" sahut Nandar.

Setelah mereka berdua bercakap-cakap, terdengar sang guru memerintahkan anak murid barunya untuk saling memperkenalkan diri.

"kan kita belum mengenal satu sama lain nih, bagaimana kalau kita saling berkenalan terlebih dahulu ya. Kan ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang tak sayang maka tak cinta. Jadi, biar kita bisa mencintai maka antara kita harus saling kenal ya, tolong sebutkan alamat, asal sekolah dan kalo ada nomer Hp juga gak apa-apa kok, dari depan yah " Ujar guru tersebut di dalam kelas sambil berdiri.

Waktu menunjukan jam 08:00 WIB. Satu per satu murid sedang memperkenakan dirinya tetapi, Ucup malah asik tidur di pojokan bangkunya, maklum biasanya jam segini dia masih di pulau kapuk yang di penuhi dengan mimpi-mipi bualan tetapi sekarang dia sudah berada di bangku prestasi. Namun ketika seorang gadis dengan menggunakan kerudung yang menutupi rambutnya itu sedang berdiri dan ingin memulai perkenalanya, sang guru menyetopnya karena dia melihat Ucup sedang tertidur di bangkunya itu dan ingin menegurnya.
"Sebentar ya nak?" ujar guru itu kepada perempuan krudung tersebut
"iyakk buu" sahut wanita tersebut dengan nada lembut.
"Hai murid laki-laki yang di pojok sana ayo bangun, emangnya disini hotel !" Ujar guru tersebut sambil mengarahkan telunjuknya kearah Ucup"

"Cup cup ucup, bangunn...bangun di omelin bu guru tuh, kamu sih pake tidur segala" kata Nandar yang mukanya juga sedikit panic.
"Wahhh iyaaa gue ketiduran, maaf bu maaf, hmm itu bu kepala saya sedikit pusing" Ujar Ucup sambil mencari-cari alasan yang cocok.

"kalau kamu sakit pergi ke klinik, kan di lantai bawah ada, kalau tidak mau perhatikan saja temanmu yang sudah berdiri dan ingin memperkenalkan diri" Ujar guru tersebut dengan muka kesal.
"ohh iyaa iya bu, maaf" sahut Ucup.

Ketika ucup sedang memperhatikan, Ucup kaget dan merasakan aura yang berbeda ketika melihat wanita tersebut berdiri dan memperkenalkan dirinya, dengan muka yang penuh nafsu Ucup selalu memandang wajah wanita tersebut. Ketika wanita tersebut menyebutkan nomer hp nya. Ucup langsung mencatat dengan untaian batang tinta yang sudah di persiapkan.

"Yes gw dapet juga noemer dia, gilaa cuyy manis banget tuh cewe" imbuh Ucup di dalam hati sambil tersenyum-senyum gak jelas.

Waktu menunjukan jam 12:00 WIB waktunya untuk pulang, Ucup berjalan hingga senyum di bibirnya tak pernah lepas, memang benar kalau wanita itu bisa membuat laki-laki gila .

Sesampainya dirumah Ucup langsung masuk kamar tanpa memberi salam terlebih dahulu.
"apakah ini ya yang namanya Cinta pada pandangan pertama" ujar Ucup sambil mengetik nomer Hp yang dia catat di kertasnya.
"ohh iya-ya nama dia siapa yak, gue lupa lagi" tanya Ucup di dalam hati.
"ahh besok aja dah gue tanya sama si nandar"ujarnya.

Siletan mentari pun sudah mulai memancarkan cahayanya. Ucup yang biasanya telat bangun kini sudah datang ke sekolah lebih awal jam 06:00 WIB dia sudah berada di dalam kelas untuk menunggu sang pujaan hatinya tiba.

Jam menunjukan 06:30 WIB, sedang asiknya ucup bermain hp miliknya, datanglah dari lidah jendela seorang wanita pujanya, dengan baju putih kerudungan putih rok panjangnya berwarna abu-abu dan tas berwana biru muda dan paras wajahnya cantik, ayu nan sederhana tanpa make up di mukanya tingginya kurang lebih166cm dia adalah sosok prempuan yang sempurna di mata Ucup. Ketika prempuan tersebut sedang mau duduk, Ucup mencoba memberanikan diri untuk menanyakan nama perempuan tersebut dengan candaanya.

"ehh nona yang disana" Tanya Ucup mendekatinya dengan dada yang berdetak dengan kecepatan kaki kuda menepak tanah.
"ohh iya knp?Gue maksud Ucup" Jawab nona tersebut.
"iyaa elu maksudnya, enggak gue mau nanya non, lu punya rautan gak?" Tanya Ucup.
"ohh ada kok, tunggu sebentar yaa."jawab nona tersebut dengan tersenyum.

Jantung Ucup semakin berdebar-debar, bintikan-bintikan peluh mulai terlihat di keningnya.
Ucup berkata dalam hati "yahh dia punya lagi rautan, apa ya yang gak ada?Hmm"
"Nih Cup rautanya" kata nona tersebut sambil menjulurkan telapak tanganya yang terlihat putih terawat.
"ohhh iyaa maksihh ya non"ujar si Ucup.
"iyahh sama-sama Ucuuupp" sambil tersenyum dan memandang wajah si Ucup .

Ucup semakin mati tak berdaya melihat senyum nona pujaanya yang sangat manis tersebut, hingga akhirnya Ucup memberanikan diri untuk menanyakan lagi siapa nama nona tersebut.

"nih non, gue udah selesai memakainya, makasih yaa" kata Ucup sambil tersenyum.
"ohh iya-iya sama-sam Cup" sambil tersenyum kembali kepada si Ucup.
"oia non gue mau minjem lagi nih?" Tanya Ucup.
"minjem apa Cup" jawab Nona tersebut.
"Kamu punya obeng kecil gak non?" Tanya Ucup lagi kepada sang nona.
"Ucup ucup ada-ada aja, ya kaga punya lah Ucuuppp" jawab nona tersebut sambil tertawa kecil.
"hehe. Tapi kalo nama punya kaaaannnn? " ujar Ucup sambil tertawa juga.
"haha Ucuupp bisa aja dehh ngegombalnya, mau tau nama aja ribet banget sihh" kata nona tersebut.
"gak apa-apa biar romantis aja gitu hehe" Ujar si Ucup.
"nama gue tuh Rumana Zulfahatul, biasanya sih di panggil Arum, emangnya kamu gak dengerin yah kemarin gue memperkenalkan diri" Tanya Rumana kepada Ucup.
"kan Arum liat kemaren tuh gue tidur di kelas, jadi gak memperhatikan elu deh" Jawab Ucup sambil tertawa kecil.
"yeeee... Makanya jangan begadang mulu, jadi ngantuk dan gak ngeliat gue memperkenalkan diri jadinya" Ujar Arum sambil menatap matanya si ucup.

"ohhh iya iyaa maaf deh arum, gak gak lagi deh, sekarang mah kalo kamu ngapain juga akan aku perhatiin " Ujar Ucup sambil bercanda
"yeeeee dasar dah si Ucup haha" kata Arum sambil tertawa.

Bunyi bel pun berdering, tandanya masuk, krrriiiinnngg ... ... Kkkrrriiiinnnggg ... ...
Jam menunjukan 10:00 WIB waktunya istirahat, Ucup dan Arum semakin dekat, dia kekantin maupun ngobrol di kelas selalu bersama-sama. Padahal Ucup baru saja dekat tadi pagi. Memang kalo yang namanya cinta itu selalu indah walaupun kadang ada juga yang menyakitkan.
Dua bulan sudah di laluinya bersama Arum, kini sudah saatnya yang tepat untuk Ucup mengungkapkan perasaanya kepada Arum.
Saat itu hari sabtu kira-kira jam empat sore, hujan turun lebat beserta angin, Ucup yang terbangun dari tidurnya itu langsung sms arum, karena ketika Ucup tidur dia memimpikan Arum di dalam naungan tidurnya itu.

"Aruumm... Lagi apa lu udah makan belum?" Sms Ucup kepada Arum.
Belum ada 2 menit Arum langsung membalasnya.
"Udah kok Cup, ini lagi nyetrika, ucup sendiri udah belum?Lagi apa?" Tanya Arum kepada Ucup.
"Belomm,ini aja baru bangun gue ruumm" kata ucup
"yaudah gih mandi sana Cup,terus makan" Suruh Arum.
"Iya-iya nanti rum, Ohh iyaa besok pagi hari minggu lu ada Acara gak rum?"
"hmmm gak ada kok Cup, kenapa emang?"ujar Arum.
"gue mau ngajak elu jalan-jalan di taman deket sekolahan kita" kata Ucup dengan perasaan yang yang cukup tegang.
"ohh iyaaa bisa bisa, besok lu sms gue aja yak kalo udah sampai"kata Arum.
"horeee okedehh "kata Ucup kegirangan.

Sang Ratu malam telah hilang datanglah udara yang berselimut dengan kicauan burung-burung di pagi hari, pagi itu Ucup sudah terbangun dari tidur lelapnya itu di berjalan menuju Taman dekat sekolahnya, sesampainya di sana dia langsung sms sang pujaan hatinya, ketika ingin mengetik huruf-huruf di handponenya terdengar suara lembut dari sudut pagar tamann.
"Ucuuuuupp" teriakan Arum dari kejauhan

Dengan muka kaget setengah mampus Ucup langsung menyambut kedatangan sang Pujaan hatinya.

"iyaaa Aruumm, baru mau gue sms eh elu udah dateng" kata Ucup
"iyaaa karena gue yakin dan percaya lu pasti dateng makanya gue udah duluan dah jalanya hehe" Ujar Arum sambil tersenyum.
"haha bisa aja lu rum, maksih ya udah dateng"kata Ucup.
"oiaa ada apa nihh kita ketemuan disini"ungkap Arum sambil bertanya-tanya

"hehe hmm ada ini rum, anuu..grogi gue" Ujar Ucup sambil grogi panas dingin, mules,pucet pokoknya yang jelek-jelek ada di muka dia dah.

"apaaa cepeett donngg, bikin penasaran aja, dosa lohh nanti hehe"Ujar Arum sambil tersenyum

"haha bisa aja, gini rum kan kita berteman sudah dua bulan ya, selama perjalanan ini aku menyimpan sebuah perasaan yang sangat sangat kagum pada diri lu rum, sehingga gue memutuskan untuk menngatakan kalo gue SUKA SAMA ELU " Ujar Ucup dengan hati yang memelas.

"hoooaallaaaahhh Ucup ucup, kalo itu gue sihh udah tau karena gue juga sayang elu cuupp" kata arum.

Semenjak Ucup dan Arum berpacaran banyak sudah kisah yang teramat istimewa bagi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun