Mohon tunggu...
Puisi

Ikhlas

19 Oktober 2016   21:21 Diperbarui: 19 Oktober 2016   21:31 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika kau sudah berada di puncak dunia

kemudian tuhan lempar kau ke dasar samudra

apakah kau ikhlas

menerima kenyataan yang telah terjadi

bahwa roda hidupmu telah berputar

seperti roller coaster yang naik turun

dua tahun yang lalu

aku pernah berada di posisimu

merasa paling sempurna saat itu

menikmati momen-momen kesempurnaanku sedikit demi sedikit

seperti menghirup aroma teh manis hangat di pagi yang dingin

begitu nyaman dan nikmat

lalu tiba-tiba tuhan mentakdirkanku ke pusaran cobaan

diriku dibawanya ke dalam dasar laut

tertimbun diantara wajah manis para pendosa 

tak terlihat

diabaikan

saat itu aku begitu hancur

semua yang kubangun dalam waktu lima belas tahun

hancur dalam waktu lima bulan

kini setelah semua sudah kulalui

kubangun lagi diri ini dari titik nol

aku merangkak dari neraka penuh dosa

dari titik hitam 

menuju cahaya putih bernama masa depan

kini setelah semuanya

aku teringat akan prinsip menerima dan ikhlas 

yang diajarkan dari mulut bapakku

apakah aku sudah ikhlas

mungkin hanya tuhan yang bisa menilai

karena ia tahu aku telah berusaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun