Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebencian dan Fanatisme Sebagai Kotoran Jiwa?!

1 November 2023   10:57 Diperbarui: 1 November 2023   11:09 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, membersihkan kotoran rohani tidak hanya sekadar kebersihan fisik. Kita membutuhkan keberanian dan kejujuran diri untuk memperhatikan dan menghadapi kotoran rohani yang mencemari jiwa kita. Hal ini melibatkan refleksi diri dan pengakuan akan kelemahan dan kekurangan kita. Dengan menyadari kotoran rohani, kita dapat memulai proses membersihkan dengan menggantikan pikiran dan sikap negatif dengan yang positif.

Syech Syamsuddin at-Tabrizi  mengajarkan pentingnya cinta kasih dan pengampunan dalam membersihkan kotoran rohani. Cinta kasih adalah kekuatan yang mampu mengatasi kebencian dan keegoisan. Dengan mempraktikkan cinta kasih, kita dapat membuka hati kita untuk belas kasihan dan simpati terhadap orang lain, serta memberikan maaf dan pengampunan kepada mereka yang telah melukai kita. Melalui cinta kasih, kita membersihkan kotoran rohani yang mencemari jiwa kita dan menuju arah kehidupan yang lebih harmonis dan bahagia.

Selain itu, Syech Syamsuddin at-Tabrizi  menekankan pentingnya mendekatkan diri dengan keberadaan Tuhan dalam membersihkan kotoran rohani. Dalam mencari kedekatan dengan Tuhan, kita dapat menemukan kekuatan dan inspirasi untuk mengatasi kebencian, iri hati, dan fanatisme. Dalam kehidupan spiritual yang mendalam, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih tinggi tentang diri sendiri dan tujuan hidup kita, serta mengapa membersihkan kotoran rohani adalah langkah penting dalam mencapai kesejahteraan pribadi dan keharmonisan sosial.

Jadi pada akhirnya, kotoran jasmani dan kotoran rohani merupakan dua aspek yang perlu diperhatikan dalam menjaga kehidupan yang seimbang dan bermakna. Kotoran jasmani membutuhkan perhatian fisik, sedangkan kotoran rohani memerlukan refleksi diri, cinta kasih, dan kedekatan dengan Tuhan. Dengan memahami dan membersihkan kotoran jasmani dan rohani, kita dapat mencapai kesejahteraan fisik dan kesehatan jiwa yang saling terhubung. Syech Syamsuddin at-Tabrizi, mengingatkan kita untuk menjaga keselarasan antara tubuh (body), pikiran (mind), dan jiwa (soul) dalam perjalanan hidup kita, guna mencapai kehidupan yang lebih baik ?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 01 Nopember 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun