Pada akhirnya, ketika kita tidak mampu atau seringkali tidak mengatakan apa yang kita pikir suatu kebenaran diri kita kepada orang lain, maka satu momentum dari diri otentik kita akan hilang. Apabila kita terbiasa ‘diam’ untuk tidak mengatakan apapun kepada orang lain dengan alasan mau cari ‘aman’ atau pengen ‘selamat’ dari situasi yang ada, maka selain nurani kita akan mati, kita juga tidak akan mungkin ‘selamat’ dan ‘aman’ dalam lingkungan kerja seperti itu. Paling tidak, ketika kebenaran itu tidak mampu terucap dari mulut kita, kita bisa bersikap apatis atau apalah gituuuu ... ?!. Atau minimal juga, kita bisa melakukan melalui konfrontasi bathin !?. Nah, lain halnya kalau saya jadi atasan ?!. Saya akan selalu bilang, ‘katakan kebenaranmu padaku, sekarang ?!’ Wallahu A’lamu Bishshawwab.
Bekasi, 29 Juli 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H