“Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," kata Ganjar Pranowo.
Selain Ganjar yang menolak Israel untuk datang ke Indonesia beberapa pihak juga menolak kehadiran Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 diantara lain yaitu Partai PDIP, Partai PKS, Partai PAN, MUI, Massa FPI atau Alumni 212, Aliansi Solo Raya (Ansor), Boycott Divestment and Sanction (BDS), Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Aqsa Working Group (AWG), dan Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI)
Dari beberapa statement yang dikeluarkan oleh para politisi dan tokoh agama yang menolak israel bertanding di Indonesia, alasan utama penolakan Israel yakni karena mempertahankan komitmen dari Pembukaan UUD 1945 Alinea I yakni “kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa”, dan juga mempertahakan komitmen Bung Karno yang bersuara tentang kemerdekaan Palestina di KTT Asia-Afrika. Bahkan menolak bertanding dengan Israel pada olimpiade 1962 yang menyebabkan Indonesia juga batal mengikuti olimpiade pada tahun tersebut. Mengingat Israel telah menjajah Palestina selama beberapa dekade dan dunia seakan bungkam dan membiarkan Palestina dijajah oleh Israel hingga kini. Tetapi beberapa pihak tetap menerima kedatangan Israel untuk bertanding di Indonesia dengan beberapa alasan seperti sepakbola tidak bisa dicampur adukkan dengan politik, atau juga ada yang mengatakan bahwa Israel yang datang ke Indonesia hanyalah anak muda yang ingin bermain bola bukan tentara yang membawa senjata, yang bahkan mereka masih belum mengerti tentang politik. Terlebih, Timnas U-20 Israel lolos Piala Dunia U-20 melalui jalur kualifikasi, berbeda dengan Indonesia yang lolos Piala Dunia U-20 karena merupakan tuan rumah. Beberapa tokoh yang menerima kehadiran Israel di Indonesia antara lain.
- Zuhair Al Shun (Duta Besar Palestina untuk Indonesia)
Zuhair tak mempermasalahkan kehadiran Israel datang ke Indonesia karena setiap negara berhak mengikuti event, dan setiap event memiliki aturan main sendiri.
“Keikutsertaan negara tidak terkait dengan suka atau tidak suka dengan suatu negara, karena setiap negara ikut serta sesuai aturan yang berlaku," ucap Zuhair.
- Jusuf Kalla (Mantan Waki Presiden Indonesial )
Jusuf Kalla menilai Indonesia tidak akan bisa menjadi juru damai bagi Palestina dan Israel bila tak memiliki daya tawar dan posisi yang kuat saat ini. Sebab itu, dengan menerima kedatangan Israel di Indonesia dalam Piala Dunia U-20, posisi Indonesia semakin kuat menjadi juru runding perdamaian Palestina-Israel.
- Gus Yahya (Ketua Umum PBNU)
Yahya Cholil Staquf atau kerap dipanggil Gus Yahya tidak mempermasalahkan Israel ikut bertanding di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
"Kalau menurut saya sih enggak masalah. Belum tentu Palestina rugi kok. Sekarang kalau Israel datang ke sini, apakah Palestina rugi? Yang penting perkuat posisi Indonesia di dalam platform internasional dan multilateral," Ujar Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 24 Maret 2023.
Terlepas dari semua perdebatan pihak yang menolak kehadiran Israel dan pihak yang menerima Israel, nyatanya karena adanya penolakan Timnas Israel bertanding ke Indonesia dari beberapa pihak menyebabkan FIFA membatalkan Drawing Grup yang diadakan pada tanggal 31 Maret 2023 di Bali dibatalkan. Selanjutnya pada tanggal 31 Maret 2023 FIFA resmi membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan secepatnya mencari tuan rumah pengganti karena jadwal Piala Dunia U-20 tidak diganti. Federasi Sepakbola Argentina yang mengirim surat pengajuan tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah dibatalkannya ajang ini di Indonesia diterima FIFA dan ajang ini secara resmi akan dilaksanakan di Argentina pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
Setelah berita pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia para pemain dan pelatih merasa dikecawakan oleh politisi yang menolak kedatangan Israel. Dengan ini mimpi Indoensia untuk bermain di Piala Dunia untuk saat ini terkubur. Terlihat dari video yang diunggah Youtube PSSI pada tanggal 30 Maret 2023 beberapa pemain menundukkan kepala bahkan menangis setelah mengetahui berita pembatalan ini, mengingat ini adalah kali pertama Indonesia bermain di Piala Dunia, walaupun di level U-20 hal ini bisa menjadi pemicu semangat pemain-pemain sepakbola muda dan ajang pembuktian sepakbola Indonesia sekaligus pondasi berkembangnya sepakbola di Indonesia.
Beberapa pemain menguatarakan kekecewaannya lewat media sosial seperti Hokyy Caraka yang menuliskan rasa kekecewaannya di media sosial, dalam unggahannya ia berpendapat walaupun Piala Dunia ini merupakan hasil give away tetapi para pemain dan pelatih telah memepersiapkan semuanya dengan mati-matian, bahkan mereka juga telah latihan 3-4 kali sehari, ia juga menuliskan ia mempunyai goals untuk mencetak goal dalam ajang piala dunia untuk membahagiakan orang tuanya.