Bayu lembut menyapa pagi
Mentari mengintip malu dibalik awan
Embun manja basah lesapi dedaunan
Dilengkung reranting kering camar bernyanyi riang
Semilir angin berhembus syahdu di jendela tau
Menyusupi ruang-ruang sunyi tanpa suara
Dibalik selimut yang ditarik
Anak kecil mendengkur dingin
Lihatlah ilalang melalang malang
Bergoyang diterpa angin keegoan
Mengering kering kerontang
Gersang terbakar kecemburuan
Dedaunan kuning menguning berjatuhan
Diterpa deru angin samudera
Satu persatu terbang melayang
Meninggalkan dedahan
Bercerai dengan reranting malang ditinggalkan
Menangis lirih teriris melihat kenangan
Namun panas terus memanas
Hanya menyisakan lahan usang yang merindukan hujan
Berharap kemarau kan segera usai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H