Salah satu contoh yang menarik seperti apa yang terjadi di Jerman misalnya, untuk mendongkrak dan mengurangi gap antara anak laki-laki dan perempuan, sekolah-sekolah menyelenggarakan kegiata yang dinamakan GIRLS' DAY, yaitu visitasi anak-anak dan remaja perempuan ke perusahaan, pabrik dan industri-industri untuk memberikan mereka gambaran berbagai jenis pekerjaan dan riset---setidaknya anak-anak perempuan tertarik akan bidang ini.Â
Sikap serta bias dalam masyarakat telah melahirkan ketidakadilan atas partisipasi anak, remaja perempuan dalam STI, ICT serta STEM---yang telah lama menjadi domain keahlian laki-laki. Penguasaan teknologi dan sains menjadi penyumbang bagi pembangunan ekonomi. Sehingga tak mengherankan apabila banyak perempuan lebih miskin karena tidak menguasai ICT, STI, STEM.
   Judy Wajman juga menegaskan bahwa meskipun gender tertanam dalam ilmu teknologi, hubungan tersebut tidak diperbaiki secara permanen. Sementara proses desain sangat menentukan, konfigurasi sosioteknik menunjukkan tingkat determinasi dan kontingensi yang berbeda pada momen yang berbeda dalam hubungannya. Kapasitas perempuan pengguna untuk menghasilkan bacaan baru yang menguntungkan dari artefak bergantung pada keadaan ekonomi dan sosial mereka yang lebih luas.
   Pembahasan tentang bagaimana feminisme digital jauh lebih kompleks dan bernuansa daripada yang diperkirakan semula2. Dapat terlihat lebih awal bagaimana berbagai platform dan kampanye digital digunakan dalam banyak cara oleh kelompok yang berbeda, untuk berbagai tujuan, yang sulit diprediksi dan berubah seiring ruang dan waktu.Â
Misalnya, kita mungkin mengantisipasi bahwa orang memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk berbagi pengalaman kekerasan seksual baru-baru ini, padahal sebenarnya banyak yang menggunakannya untuk melaporkan pengalaman bersejarah dari beberapa bulan, tahun, atau bahkan dekade sebelumnya. Â
Daftar Acuan
Wajman, Judy. 2009, Feminist Theories Of Technology. Cambridge Journal of Economics 2009. Oxford University PressÂ
Ritzer, Goerge and Goodman, Douglas J. 2008. Teori Sosiologi Modern Edisi 6. Jakarta : Kencana Prenada Medias Group
Mendes, Kaitlynn. Dkk. 2019. Digital Feminist Activism Girls And Women Fight Back Against Rape Culture. New York : Oxford University PressÂ
Nadya Karima Melati, Nadia, 2018. "Seks dan Siber: Bagaimana Feminisme Membahas Teknologi, Siber dan Pemasalahannya. http://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/seks-dan-siber-bagaimana-feminisme-membahas-teknologi-siber-dan-pemasalahannya Diakses pada 9 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H