Meskipun ini mungkin terlalu penuh harapan, reaksi terhadap pandemi sejauh ini setidaknya menunjukkan bahwa cara hidup lain ada dalam kehendak kita. Virus adalah portal, pintu gerbang antara satu dunia ke dunia berikutnya.
Sosiolog juga tahu bahwa pekerjaan dengan bayaran tertinggi mungkin paling tidak berguna secara sosial (Lawlor et al., 2009). Covid-19 telah memberi kita sesuatu tentang pembalikan status, menunjukkan kepada kita siapa pekerja yang benar-benar penting.Â
Foucault berpendapat bahwa disiplin bukan merupakan pelaksanaan kehendak yang dipaksakan orang lain tetapi atas kehendak sendiri. Â Pembangunan sistem telah didorong oleh pemerintah dan didukung oleh ahli kesehatan masyarakat, dan telah melengkapi metode pengumpulan dan pengawasan data lain yang dikembangkan di sektor swasta. Â dalam beberapa kasus awalnya untuk tujuan lain. Â
Secara kolektif, kumpulan data yang sangat besar sekarang dapat diakses. Â Meskipun detail spesifik mungkin berbeda di setiap negara dan budaya, kami telah melihat perubahan yang luas dan sangat tidak menyolok. Â Konsisten dengan deskripsi Foucault tentang bagaimana wabah memungkinkan terjadinya peningkatan kontrol sosial. Â
Selama COVID-l9 kita telah menyaksikan proses sistematis dan mendasar yang serupa terkait control sosial yang kita kenal dengan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Daftar Pustaka
Blackwell, Wiley. 2015. The Social Movements Reader: Cases and Concepts-Third Ed. India : PondicherryÂ
Giddens, Anthony and Turner Jonathan. 2008. Social Theory Today. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Habibi, Muhtar. 2011. Memahami ACFTA dari Perspektif ‘Masyarakat Jaringan’. Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 2, No. 1,Hal. 99-149. Jakarta : LIPI
Ritzer, Goerge and Goodman, Douglas J. 2008. Teori Sosiologi Modern Edisi 6. Jakarta : Kencana Prenada Medias Group
Ritzer , George. Atalay , Zeynep. 2010 - Readings in Globalization_ Key Concepts and Major Debates . USA : Wiley-Blackwell - libgen.lcÂ