Mohon tunggu...
Anshar SyakaPrawira
Anshar SyakaPrawira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris

I like to read novels, watch movies and everything related culture and history.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Puisi Layaknya "Lentera Penerang" di Masa Pandemi Covid-19

5 Desember 2020   16:46 Diperbarui: 5 Desember 2020   16:47 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal M. Aan Mansyur? pastinya hampir semua orang yang menyukai puisi maupun yang tidak menyukainya pasti mengenal penyair yang satu ini, seorang penyair yang debut di salah satu film ternama di Indonesia. Aan memulai debutnya di dunia perfilman dengan bergabung di proyek film Ada Apa Dengan Cinta? 2, dengan menuliskan puisi-puisi yang nantinya akan dibawakan oleh karakter Rangga di dalam film tersebut.

Puisi-Puisi yang ditulis oleh Aan sukses membuat para penonton kagum akan kata-kata puitis yang disampaikan oleh Rangga dan setiap dialog yang dia ucapkan selalu menimbulkan perasaan hangat maupun rindu. Di tahun yang sama ketika film tersebut ditayangkan, Aan menerbitkan sebuah buku yang berjudul Tidak Ada New York Hari Ini yang berisikan 31 puisi, dimana dua dari puisi-puisi tersebut diambil dari film AADC 2.

Beragam puisi yang diciptakan oleh Aan sendiri cenderung mengarah kepada perasaan batin yang disebut cinta. Maka, tak heran apabila banyak sekali orang yang menggemari puisi-puisi karya Aan Mansyur. Jika kita berbicara tentang cinta, maka perasaan bahagia dan suka pasti turut menyertai perasaan cinta yang dirasakan oleh semua orang. Namun belakangan, perasaan tersebut mulai pudar akibat dari pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung saat ini.

Berbagai macam masalah yang ditimbulkan oleh pandemi membuat banyak orang merasa khawatir dan tertekan akibat situasi yang sedang berlangsung. Tak jarang, banyak sekali orang yang mengalami depresi maupun stress berat akibat terlalu banyak memikirkan dan mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19. Perasaan bahagia pun lama-kelamaan mulai tersingkirkan dan sebagai gantinya, perasaan cemas maupun sedih senantiasa mengikuti orang-orang yang mengalami stress maupun depresi.

Banyak cara dilakukan untuk setidaknya mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, di antaranya mulai muncul tren untuk bersepeda, banyak dibuka kelas-kelas yoga secara online, serta pemerintah yang tiada hentinya mengingatkan untuk selalu menggunakan masker dan selalu mencuci tangan. Beberapa cara diatas tentu dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, namun sebagian besar dari cara diatas belum mampu untuk mengurangi perasaan cemas dan khawatir secara keseluruhan.

Lantas, bagaimana peran puisi untuk mengurangi perasaan cemas tersebut? Peran puisi sangat berdampak bagi kondisi mental yang dialami seseorang. Layaknya buku maupun film, puisi memiliki dampak positif tersendiri untuk tubuh kita apalagi ketika berbicara tentang kondisi mental seseorang. Sebagai contoh, puisi dapat menjadi refleksi terhadap diri sendiri, apa yang kita lihat maupun perbuat umumnya bisa muncul di dalam sebuah puisi yang kita baca atau ketika kita sedang menulis sebuah puisi.

https://www.ciputramedicalcenter.com/wp-content/uploads/2018/09/cmc-mengenal-depresi-860x614.jpg
https://www.ciputramedicalcenter.com/wp-content/uploads/2018/09/cmc-mengenal-depresi-860x614.jpg

Contoh lain ketika kita sedang dalam kondisi emosi yang tinggi, alangkah baiknya ketika emosi tersebut bisa kita tuangkan ke dalam puisi yang kita tulis. Perasaan damai pun akan menghampiri apabila kita menuliskan pergolakan emosi kita ke selembar kertas putih. Pergolakan emosi yang sebelumnya bergejolak, setelah kita mencoba menuliskan emosi tersebut kedalam sebuah puisi yang nantinya, akan mengantarkan kita ke perasaan damai dan lega karena sudah berhasil menuangkan emosi yang memuncak kedalam puisi tersebut.

Apabila anda memiliki luka akibat trauma maupun peristiwa yang membuat anda merasa sakit ketika mengingatnya kembali, menulis puisi bisa meringankan beban yang anda pikul. Dampak dari rasa sakit secara emosional dapat diredakan dan anda akan merasakan perasaan yang lebih nyaman dan tenang setelah anda menuliskan atau menuangkan emosi kedalam sebuah puisi yang anda tulis.

Mari kita coba bayangkan ketika anda sedang berada di sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang cantik nan indah serta cuaca yang mendukung, tiba-tiba datang badai menerpa anda yang sedang menikmati suasana tersebut. Setelah anda berlindung dari terjangan badai tersebut, anda disambut oleh cuaca hangat yang seakan-akan mengatakan kepada anda bahwa badai telah berlalu.

Cuaca yang hangat yang anda rasakan dapat kita artikan sebagai dampak positif  yang ditimbulkan setelah kita membaca maupun menulis puisi, layaknya lentera penerang. Tentu saja, hal tersebut sangat bermanfaat apabila kita kesulitan untuk mengatur emosi yang sedang bergejolak maupun sedikit terganggu akibat pandemi. Membaca maupun menuliskan puisi banyak digunakan sebagai terapi untuk kejiwaan yang telah diterapkan di dunia kesehatan.

Perasaan hangat yang kita rasakan dapat membantu kita dalam meningkatkan mood serta memotivasi kita untuk melalukan berbagai aktivitas yang produktif. Selain itu, perasaan tersebut dapat membantu kita untuk melewati masa-masa sulit yang diakibatkan oleh pandemi. Apabila kita yakin mampu untuk melewati badai yang menerpa saat ini, niscaya tuhan pasti memberikan jalan yang terbaik bagi kita semua.

"Bukan dada dan pipinya yang suka ia ajak bicara.

  Ia senang menantang sepasang matanya.

  Agar terus bertahan dan tidak segera menyerah 

  kepada musim hujan dan mimpi-mimpi buruk

  yang selalu bersiap melompat masuk ke sana."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun