Mohon tunggu...
Anselmus Puasa
Anselmus Puasa Mohon Tunggu... Dosen - nama panggilan Amos

Amos si penggemar film Kung Fu China

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mata Rantai Kehidupan

20 September 2020   14:50 Diperbarui: 20 September 2020   15:12 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sikap sektarian adalahsikap yang menolak untuk peduli dengan sesama yang dianggap berbeda dengan identitas diri kita. Baik, agama, suku, etnis dan lain sebagainya. 

Sikap sektarian, selalu memandang curiga dan bahkan sangat membenci "orang asing." Gabriel Marcel memberi perspektif yang baru bagi kita dalam menjalin relasi dengan sesama.  

Kemanusiaan kita sangat ditentukan seberapa besar kita hadir bagi orang lain. Kehadiran bagi orang lain, berarti menunjukan kita peduli dengan mereka. Artinya, manusia yang menutup mata dengan sesama (tidak peduli), belum mengalami keutuhan sebagai manusia yang beradab.

Relasi saling membutuhkan

Jika sadar bahwa kita hidup dalam satu sistem, maka semua orang yang terlibat dalam sistem tersebut salaing membutuhkan, saling mempengaruhi, makanya harus saling mendukung satu dengan yang lain demi mencapai satu tujuan tertentu. Dapatkah seorang menjadi raja tanpa ada rakyatnya ? Dapatkah seorang menjadi pemimpin, tanpa ada yang dipimpinnya ? 

Dapatkah seorang menjadi kepala tanpa ada ekornya ? Dapatkah seorang menjadi guru tanpa ada muridnya ? Dapatkah seorang menjadi imam/pendeta atau pastor tanpa ada umat/jemaah ? 

Dapatkah seorang sopir, tukang ojek, yang tidak butuh penumpang? Dapatkah seorang dokter yang tidak butuh pasien ? Dapatkah seorang suami yang tidak butuh istrinya ? Dan begitu sebaliknya.

Hal ini menunjukan bahwa, kita sedang berada dalam satu mata rantai yang namanya saling ketergantungan, satu dengan yang lain. Namun ketergantungan yang dimaksudkan disini bukan dalam pengertian ketidakberdayaan dan lalu minta pengasihan. Bukan juga, soal tidak punya kemampuan dalam hal ekonomi, politik, sosial dan lain sebagainya. 

Saling ketergantungan yang dimaksudkan disini adalah soal keterhubungan atau soal relasional kita sebagai mahluk sosial. Makanya janganlah menilai dan atau memberlakukan seseorang berdasarkan status sosial, tapi perlakukanlah orang lain sebagai sesama manusia yang beradab dan bermartabat sebagai sesama sahabat dan saudara karena kita semua adalah ciptaan Tuhan. Ingat ! Kita semua satu, satu Indonenesia, satu sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun