"Pendidikan yang efektif adalah yang membebaskan siswa dari batasan geografis dan bahasa." - Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.
Selain itu, masyarakat harus mengubah stigma terhadap mereka yang berusaha menguasai bahasa Inggris. Sering kali, mereka yang berbicara atau berusaha belajar bahasa Inggris dianggap berlagak atau tidak nasionalis.
 Mentalitas kepiting, yang merupakan perumpamaan bagi sikap individu yang berusaha menarik kembali orang lain ke posisi awal saat mereka mencoba untuk berkembang dan maju, sangat merugikan.Â
Mentalitas ini menciptakan lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan dan inovasi, serta menanamkan ketakutan dan keraguan di antara mereka yang ingin memperbaiki diri melalui pendidikan atau keterampilan baru seperti bahasa Inggris.Â
Penting bagi Indonesia untuk mengambil inspirasi dari negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan China yang telah berhasil meraih panggung global meskipun menggunakan bahasa mereka sendiri secara dominan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Keberhasilan mereka tidak hanya berakar pada kemampuan bahasa, tetapi juga kebanggaan yang mendalam terhadap budaya mereka sendiri. Jepang, misalnya, dikenal luas melalui budayanya yang kaya dan inovasi teknologi yang terus menerus; dari anime hingga otomotif, mereka telah menciptakan identitas global yang kuat.
Demikian pula, Korea Selatan telah membuat gebrakan besar di dunia hiburan dan kecantikan, dengan K-pop dan kosmetik Korea yang menarik perhatian audiens internasional.
Di sisi lain, China telah berhasil memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam bidang manufaktur dan teknologi, memanfaatkan kombinasi dari infrastruktur yang berkembang pesat dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri. Mereka menunjukkan bahwa dengan infrastruktur yang tepat dan dukungan pemerintah, bahasa bukanlah penghalang untuk berhasil di kancah internasional.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi yang sama untuk bersinar di panggung dunia. Namun, ini memerlukan pergeseran mindset dan strategi yang berfokus pada pemberdayaan elemen lokal dan pengenalan mereka ke pasar global dengan cara yang inovatif dan menarik. Dari batik, musik, hingga kuliner, Indonesia harus berani memperkenalkan kekayaan budayanya yang unik. Strategi pemasaran yang efektif dan adaptasi cerdas terhadap kebutuhan pasar global dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk-produk Indonesia di luar negeri.
Langkah awalnya adalah memperkuat kemampuan berbahasa Inggris sebagai alat komunikasi global, sambil juga mengembangkan narasi yang menarik tentang Indonesia yang menonjolkan keunikan dan nilai budayanya. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan dikenal sebagai negara dengan sumber daya alam yang kaya, tetapi juga sebagai negara yang kaya akan budaya dan inovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H