Mohon tunggu...
Sasa
Sasa Mohon Tunggu... Lainnya - Anrohmah

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Tinggal (2)

28 September 2021   14:40 Diperbarui: 30 Oktober 2021   21:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Udahlah, nggak perlu kamu bahas yang sudah-sudah, biarkan itu menjadi pembelajaran di masa mendatang. Dan satu hal lagi aku mohon jaga ia yang akan menjadi pelengkap ibadahmu, bahagiakan ia jangan membuatnya menangis karena aku yakin ia merupakan bidadari terakhir sebagai penutup kisah indahmu" ucap Fira dengan mata berkaca-kaca.

Diperjalanan menuju rumahnya Fira sudah berderai air mata, tangisnya pecah bersama rintikan hujan yang membersamainya dalam keramaian dijalanan. Semua memori lama kembali terbuka hingga menusuk ke dalam hatinya. Sesampainya dirumah, Fira menenangkan diri dalam kamar dan berkata dalam hati untuk menjadikan semua pengalaman ini sebagai pembelajaran berharga tentang sebuah rasa. Dan kini ia memulai menata hidup dengan kehati-hatian yang lebih supaya kesalahan kemarin tidak terulang di masa mendatang. Lembaran lama telah ditinggalkan dan mulai menapaki lembaran baru.

Bersama gemericik air mancur, Fira menuliskan kisahnya ditemani iringan lagu beraliran Pop dari musisi ternama di negerinya. Dan sekarang ia telah mengikhlaskan semua peristiwa yang terjadi. Karena ia juga sadar bahwa

Satu hal kini aku mengerti meski berat bibir ini mengucap akan slalu ada kata selamat dalam setiap kata selamat tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun