Mohon tunggu...
Anriana Dewi
Anriana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Penggiat Parenting

"Ilmu itu ibarat hewan buruan, maka ikatlah dia dengan tulisan." - Imam Asy Syafi'i -

Selanjutnya

Tutup

Parenting

6 Poin Penting Pola Pengasuhan Orang Tua Shakira di Clash Of Champions

22 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 22 Agustus 2024   09:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini dunia pendidikan sedang diramaikan oleh salah satu acara bergengsi, yakni Clash Of Champions yang diselenggarakan oleh salah satu bimbingan belajar, Ruang Guru. Tidak tanggung-tanggung acara tersebut di ikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi berprestasi dari kampus dalam dan luar negeri.

Setelah grand final, terpilihlah pemenang dari ajang bergengsi tersebut yakni Shakira Amirah, salah satu Mahasiswi Universitas Indonesia ( UI ) fakultas kedokteran dengan IPK 3.82/4.0.

Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa orang tua Shakira mendidik anaknya menjadi seperti sekarang, di kutip dari podcash Denny Sumargo. Ada 6 poin penting dalam pola pengasuhan yang orang tua Shakira terapkan ke anaknya :

Pertama, menjadi role model.

Role Model adalah contoh utama untuk anak. Ketika umur Shakira 5 tahun atau 6 tahun, Papahnya sering mengumpulkan anak-anak di kamar untuk menonton video operasi yang sudah selesai dilakukan. Hal tersebut menginspirasi Shakira kecil untuk bercita-cita kelak menjadi seorang dokter juga, mengikuti jejak orang tuanya.

Kedua, tidak menuntut anak.

pesan orang tua Shakira yaitu tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha. Sehingga anak merasa jika sudah memberikan versi terbaik dari dirinya, maka selanjutnya hasil akhir terletak pada Kehendak Allah.

Ketiga, memberikan kepercayaan kepada anak.

Motivasi Shakira untuk ikut Clash Of Champions salah satunya adalah mendapat dukungan penuh dari orang tua "Kamu mau menang, mau kalah. Mamah sama Abah tetap bangga sama kamu. Karena kamu sudah cukup. Kamu lakuin aja yang terbaik, Mamah sama Papah akan support."

Keempat, memberikan saran yang dibutuhkan anak.

Memberikan kepercayaan kepada anak, bukan berarti melepas segala sesuatunya kepada anak. Orang tua tetap berperan penting untuk menjadi penasehat terbaik anak.

Shakira bercerita bahwa dalam prosesnya pasti ada saja orang-orang yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita, orang tuanya menasehati bahwasannya jika ada orang yang jahat dengan kita, ada 2 kemungkinan. Bisa jadi itu akibat tingkah laku kita di masa lalu, sehingga harus instropeksi terlebih dahulu, bisa jadi hal tersebut adalah karma sehingga menjadikan pembelajaran berharga untuk kita di masa depan atau kedua, bisa jadi diri sendiri yang salah. Jika diri sendiri yang salah semoga Allah memaafkan kalopun jika orang lain yang salah, jangan di balas. Jangan pernah dibales, biarkan saja. Berdoa ke Allah, Ya Allah... semoga orang itu dimaafkan dan Kau mau membimbing dia.

Kelima, mengajarkan untuk menanamkan afirmasi positif kedalam alam bawah sadar.

Orang tua Shakira berpesan, "Setiap bangun tidur bilang, kamu cantik, kamu baik, kamu bahagia, kamu sempurna dan semacamnya." Ambil 2 menit atau 3 menit sebelum sholat subuh lalu jalanin aktivitas.

Keenam, merubah kata negatif menjadi kata Positif.

Semoga nanti tidak sakit menjadi semoga nanti sehat. Karena orang tua Shakira berpendapat bahwa bumi tidak menyerap kata tidak, kata iya. Tapi bumi menyerap kata baik atau tidak. Contoh : Semoga nanti tidak sakit, jadi yang keserap adalah sakit, kata tidaknya tidak terserap.

Itulah beberapa pola pengasuhan yang orang tua Shakira Amirah terapkan ke anaknya, semoga menjadi inspirasi bagi para orang tua ataupun calon-calon orang tua dalam mendidik buah hatinya tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun