Mohon tunggu...
Agung Nugroho Puspito
Agung Nugroho Puspito Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Peneliti muda yang cinta touring dan segala sesuatu terkait petualangan alam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Makropropagasi Tanaman Hortikultura dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Suling Wetan Bondowoso

24 Juni 2023   07:19 Diperbarui: 24 Juni 2023   07:24 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Persiapan media tanam oleh Karang Taruna Desa Suling Wetan

Peningkatan pemberdayaan dan swadaya masyarakat menjadi hal utama yang perlu diperhatikan untuk mencapai kemandirian skala mikro dan peningkatan perekonomian desa yang merata. Dengan tema khusus yaitu Pembiakan tanaman atau propagasi merupakan cara yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan benih untuk petani. Keterbatasan masyarakat desa atau petani dalam kemampuan menyediaan benih secara mandiri berdampak pada lemahnya produksi benih tanaman hias dan hortikultura di pedesaan.

Lembaga pendidikan dan pengembangan riset yang dimiliki oleh Universitas harus mampu mengambil peran penting dalam memberi solusi bagi permasalahan yang ada dalam masyarakat seperti permasalahan kebutuhan bibit. Pengembangan teknik Makropropagasi berbagai jenis tanaman ornamental, hortikultura, pangan, dan perkebunan telah berhasil dikembangkan dengan baik, namun demikian hasil riset tersebut belum sepenuhnya menyentuh masyarakat dalam menjawab tantangan berupa pemenuhan bibit untuk pertanian skala kecil ataupun skala besar.

Pada budidaya tanaman hias, hortikultura dan tanaman pekarangan penyediaan bibit merupakan hal pokok yang harus mendapat perhatian. Penggunaan bibit yang tidak berstandar dapat mengurangi produktivitas tanaman secara signifikan, disisi lain menggunakan bibit yang berkualitas dapat meningkatkan produktivitas hingga 25-30% [1][2]. 

Metode dan usaha dalam penyediaan bibit berkualitas perlu di dipahami oleh masyarakat secara langsung dan dapat dipraktikkan dalam budidaya tanaman hias, hortikultura dan tanaman pekarangan. Makropropagasi adalah salah satu teknik yang secara teoritis terus dikembangkan guna menghasilkan bibit yang berkualitas. Keuntungan teknik makropropagasi vegetatif yaitu mampu menghasilkan bibit dalam waktu singkat, efisien dan sifat genetik persis tanaman asli selain itu kemampuan meregenerasi dalam jumlah banyak.

Pengembangan dan penerapan teknik propagasi di beberapa negara maju ataupun berkembang mampu memberi dampak signifikan pada perekonomian skala micro atau skala macro, dengan keuntungan yang menjanjikan. Adapun kendala dalam penyediaan bibit secara konvensional terkait dengan faktor stres biotik dan abiotik seperti hama, gulma dan kesuburan tanah sehingga berpengaruh pada penyedian bibit yang sehat [2][3]. 

Teknik makropropagasi mampu menawarkan solusi terhadap tantangan tersebut yaitu perbanyakan vegetatif dengan teknik rapid  multi ficationand patogen cure. Teknik makropropagasi modern mengandalkan agen fisik, kimia, dan hayati untuk menghindari stres biotik dan abiotik yang merugikan serta penggunaan agen biokimia  zat pengatur tumbuh untuk peningkatan efisiensi perbanyakan tanaman [4][5]. 

Masyarakat Desa Suling Wetan dalam usahanya untuk perbanyakan bibit tanaman hias, tanaman hortikultura dan tanaman pekarangan menggunakan cara-cara yang sangat tradisional. Perbanyakan dan penggunaan bibit yang dilakukan secara tradisional seringkali tidak terstandar yang berimplikasi pada hasil produksi kurang maksimal, selain itu kualitas bibit menurun [6].

pemahaman masyarakat Desa Suling Wetan sangat rendah dalam pembiakan bibit tanaman, sehingga memotivasi kami untuk berbagi informasi serta wawasan dalam usaha perbanyakan bibit tanaman hias, hortikultura ataupun tanaman pekarangan. Kami menawarkan kegiatan intensifikasi makropropagasi tanaman hias, hortikultura dan tanaman pekarangan  melalui sosialisasi, training, praktek lapang, dan pendampingan secara langsung, diharapkan dari kegiatan ini dapat membantu masyarakat Desa Suling Wetan dalam memenuhi kebutuhan bibit yang berkualitas. Selain itu adalah bentuk usaha pembelajaran bagi karang taruna Desa Suling Wetan untuk menatap peluang bisnis sebagai alternatif atau pilihan ditengah-tengah permasalahan perekonomian keluarga dan perekonomian Desa.

Seperti yang disampaikan diatas sasaran utama kelompok kegiatan adalah karang taruna Desa Suling Wetan, namun demikian kami mengajak kelompok tani serta masyarakat umum yang memiliki minat didunia pertanian untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian. Minat pengembangan diri karang taruna Desa Suling Wetan layak diapresiasi dengan melihat motivasi dan peran aktif dari setiap anggota karang taruna tersebut.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian di Desa Suling Wetan dalah sebagai berikut: 

  • Sosialisasi pelaksanaan teknik makropropagasi tanaman hias, hortikultura dan tanaman pekarangan.
  • Workshop melalui penyuluhan pengetahuan makropropagasi.
  • Pelatihan dan praktek bersama teknik makropropagasi tanaman hias, hortikultura dan tanaman pekarangan dilahan Desa Suling Wetan.
  • Proses pendampingan dilakukan secara langsung untuk melihat serapan teori dan praktek, sehingga diharapkan Karang taruna, kelompok tani atau masyarakat umum yang terlibat memiliki kemandirian dalam memproduksi serta memenuhi kebutuhan bibit.
  • Terakhir adalah kegiatan monitoring dan evaluasi

PEMBAHASAN KEGIATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun