Mohon tunggu...
Andrean Pasaribu
Andrean Pasaribu Mohon Tunggu... Melihat Dunia -

Seorang yang ingin menjadi HEBAT!!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Games Jadi Novel, Mungkinkah?

29 September 2013   18:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:13 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, terlihat dari hal itu, bahwa magis Axogus akan menghilang ketika dia bergerak. Jarak yang dekat antara Aku dan Axogus menguntungkan seranganku. Serangan yang cepat memaksa axogus untuk menghindarinya. Clefa menyadari pertahanan magis Axogus tidak keluar. Dengan sigap anak panah nya berhasil diluncurkan tepat mengenai Axogus. Arggh. Axogus teleport ke tempat sudut ruangan.

Dia menyembuhkan luka pada dirinya. aku mencoba mengulangi cara sebelumnya, namun insting pembunuh yang kurasakan sangat besar. Aku tak sanggup lagi bergerak, Axogus tampaknya sudah serius dengan pertarungan ini. Dari sudut yang jauh dia mengeluarkan Naga kegelapan yang sangat amat dahsyat kekuatannya. Namun, tampaknya Zonga tengah melakukan sesuatu. Aura pembunuhnya hampir sama dengan Axogus saat mau memanggil Naga Kegelapan.

“HAAAAAAAAA HAGAHAAHA” Zonga tertawa.

“Matilah kau Axogus, Curse level EX : Pain Defeater”

Langsung ketika itu juga, keluar kepala aneh yang sangat besar. Dia menghisap semua sihir Axogus, Naga Kegelapan pun tak dapat berbuat apa-apa. Axogus sangat terkejut dengan kekuatan Zonga.

“SIAPA KAUUU!!!! Bocahhh” Axogus marah.

“HAHAHGAGAHAH AHA, Hai Axogus kau memang bodoh. Kau salah menggunakan kekuatanmu untuk berkuasa.” jelas Zonga.

“Jangan, jangan kau?!! LEGEND SAGE ZONGA….” Axogus terkejut.

“Ini hukuman untuk kesalahanmu Axogus. Hei kalian berdua, sekarang seranglah Axogus, untuk membalaskan dendam kalian. Aku akan mengunci dia. SEAL SPELL : EVIL CHAIN” Teriak Zonga.

“Baik” jawab Aku dan Clefa.

Kecepatan anak panah Clefa seimbang dengan kecepatan ku. Seketika juga Anak panah yang mengenai tepat di jantung Axogus, Tebasan pedangku yang mampu membelahnya. Banyak sekali lumuran darah di ruangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun