Mohon tunggu...
Annisa Noviantri
Annisa Noviantri Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Negara Indonesia

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketangguhan di Basarnas Bukan Hanya Milik Lelaki

28 September 2019   21:40 Diperbarui: 29 September 2019   08:42 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pertama kali operasi SAR bukan rasa takut yang ada tapi lebih deg-degan bentuk jenazahnya gimana, kalau nanti lihat mayat yang sudah lama gimana bentuknya. Lebih ke rasa campur aduk mambayangkan kondisi korban yang kalau sudah tidak utuh lagi." Namun saat ini dirinya sudah terbiasa dan tidak ada lagi rasa canggung menghadapi hal tersebut.

Cuaca yang sangat terik tidak menghalangi rescuer cantik ini untuk melaksanakan tugas kemanusiaannya termasuk saat bulan puasa. 

Putri pun memiliki pengalaman menyelam untuk mencari korban dalam kondisi berpuasa. Namun semua tetap dijalani dan tidak ada alasan baginya untuk menolak panggilan tugas kemanusiaannya itu.

"Bulan puasa tahun ini ada dua kali operasi SAR dan yang sekalinya harus melakukan penyelaman tapi Alhamdulillah puasa masih bisa dijaga walaupun sangat terasa karena kondisi cuaca saat itu cukup panas. Menjalankan ibadah puasa dan melaksanakan perintah tugas kemanusiaan sama-sama kewajiban, jadi ya sebisa mungkin saya jalani keduanya" ceritanya. Rasa lelah sudah pasti ada tapi semua itu seolah terbayarkan saat berhasil menemukan korban apalagi jika dalam keadaan selamat.

Wanita tangguh ini juga terlibat dalam operasi SAR Lion Air JT 610 tahun lalu. Bermodalkan sertifikat penyelam ia menjadi satu-satunya rescuer wanita yang melakukan penyelaman bersama rescuer laki-laki.

"Nah jadi waktu dengar kabar lion itu saya pengen banget diberangkatkan, pada waktu penyelaman, perasaan campur aduk lihat kondisi dasar lautnya. Sempat tidak percaya melihat kondisi di dasar laut yang saat itu dipenuhi potongan tubuh manusia. Sedihnya ada dan ini juga pengalaman baru bekerja bersama rescuer-rescuer senior yang profesional"

Untuk meningkatkan kemampuannya di lapangan, Putri juga telah mengikuti beberapa diklat yakni Medical First Responder (MFR), open water diving, dive deeper, dan SAR plan.

Di saat wanita pada umumnya memilih pekerjaan di balik meja, Putri justru sebaliknya memilih tugas di lapangan demi kemanusiaan.

*Annisa/ Humas Basarnas*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun